Notification

×

Iklan

Iklan

Bimtek dan Expo Sawit 2022 : Hilirisasi Sawit Menuju Ketahanan Ekonomi Nasional

Senin | 10/17/2022 WIB Last Updated 2022-10-17T08:33:28Z


Kota Bekasi - Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia bekerja sama dengan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) dan Jaringan Indonesia Muda (JIM) melaksanakan kegiatan​Bimbingan Teknis (BIMTEK) dan Expo Sawit dengan yang dihadiri oleh para petani sawit.


Kegiatan yang dilaksanakan di Hotel Grand Sinar, Kabupaten Way Kanan, Provinsi Lampung ini turut dihadiri oleh Ir. H. Hanan A. Rozak, M.S selaku Anggota Komisi IV DPR RI, Achmad Maulizal Sutawijaya selaku Kepala Divisi Perusahaan BPDPKS, serta Kepala Dinas Perkebnunan Provnsi Lampung yang dalam hal ini diwakili oleh Ir. Elya Rusmaini, M.M.


Serupa dengan apa yang disampaikan oleh Deny Perdana Aji, S.E. selaku Ketua Lingkungan Jaringan Indonesia Muda, ia menyampaikan bahwa penting untuk memahami hilirisasi dari pemanfaatan produk dari kelapa sawit guna mampu memaksimalkan segala bentuk hasil pengolahan dari sawit.


Achmad Maulizal Sutawijaya selaku perwakilan BPDPKS menyampaikan bahwa kegiatan ini penting untuk diikuti dan dijalani dengan khidmat oleh seluruh peserta. Beliau mendukung secara penuh kegiatan ini guna menguatkan pemahaman para petani sawit Way Kanan dalam melakukan hilirisasi yang baik pada pengelolaan kebun sawitnya.


Ir. Heri DB, MM, CPNC dalam kesempatannya menyampaikan bahwa terdapat 3 kunci sukses dalam membangun kebun sawit. Tiga kunci tersebut disampaikan kepada para peserta acara yaitu “BPDP” atau Bibit, Pupuk, dan Populasi. Tiga kunci sukses ini harus mampu dipahami dengan baik sebagai fundamental yang harus dimiliki oleh para petani sawit dalam mengelola perkebunan sawitnya.


Kemudian Ir. Syarif bastaman, M.Sc hadir memberikan penjelasan secara singkat terutama soal teknis pemanfaatan dan pengolahan dari produk sawit. Ia juga menjelaskan bahwa minyak sawit pada dasarnya memiliki beberapa keunggulan sebagai bahan baku produk pangan. Keunggulan yang dijelaskan antara lain: harga yang relative murah, mampu membuat makanan bertekstur halus dan lembut, serta bebas kolesterol. 


Dalam paparannya Syarif pun turut menjelaskan beberapa langkah teknis dalam pengolahan sawit menjadi produk-produk sepeerti minyak sawit merah, biodiesel, sabun dan beberapa hasil produk lainnya yang mampu dihasilkan oleh para petani sawit.


 Awang Suwarmoto dalam kesempatannya mencoba meningkatkan perhatian dan kewaspadaan kepada para petani sawit soal Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) Utama Kelapa Sawit. Dia menjelaskan bahwa terdapat beberapa organisme yang mungkin sampai saat ini masih harus cukup rutin untuk diawasi oleh para petani yang mampu mengganggu pertumbuhan tanaman kelapa sawit. Beliau mengingatkan bahwa dua organisme yang disebutkan, yaitu kumbang tanduk dan ganoderma akan muncul pada tanaman generas ke-2 atau yang biasa disebut tanaman yang sudah re-planting.


Pada akhir sesi, Ibu Elya Rusmaini selaku moderator yang juga mewakili Dinas Perkebunan  Provinsi Lampung menyampaikan kepada peserta agar mampu mengembangkan kembali nilai produksinya dan berharap agar ke depan lebih terbuka peluang-peluang terhadap kondisi perkebunan sawit Indonesia. (Red)

×
NewsKPK.com Update