Notification

×

Iklan

Iklan

Forum Milineal Indonesia, Tuntut Transparansi Laporan Keuangan dari 70 Perusahaan yang Ditutup BUMN

Selasa | 12/14/2021 WIB Last Updated 2021-12-14T11:46:36Z



Kota Bekasi _ Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir secara resmi menyatakan telah menutup 70 perusahaan BUMN yang tidak beroperasi sejak tahun 2008 silam


Atas keputusan tersebut, Syahrul Ramadhani selaku Koordinator Bidang Wirausaha dan Bisnis Forum Milineal Indonesia (FMI) meminta transparansi laporan keuangan, seperti aset yang dimiliki oleh perusahaan tersebut, dengan tujuan untuk memberikan nilai optimal bagi BUMN


"Menutup perusahaan yang sudah tidak beroperasi sejak 2008, tentu adalah keputusan yang sangat tepat. Mengingat bahwa optimalisasi perusahaan-perusahaan tersebut dibutuhkan untuk perbaikan BUMN itu sendiri. Meski telah tutup, kita meminta adanya transparansi laporan keuangan dari perusahaan tersebut," ungkap Syahrul saat memberikan keterangan pada, selasa (14/12)


Terkait aset, Syahrul mempertanyakan terkait kelanjutan dari aset-aset yang dimiliki oleh perusahaan yang telah ditutup oleh BUMN tersebut agar arah dan kepemilikannya jelas


"Kita tentu mempertanyakan terkait aset yang telah dimiliki oleh perusahaan-perusahaan tersebut. Hal ini bertujuan agar aset yang dimiliki ini tidak hilang begitu saja, tanpa transparansi yang jelas," bebernya


Syahrul turut meminta agar Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK) dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyelidiki transparansi laporan keuangan yang telah dimiliki oleh perusahaan tersebut.


"Untuk menjaga aset tersebut, kita meminta agar BPK dan KPK menyelidiki secara detail terkait transparansi laporan keuangan perusahaan tersebut,  yang tujuan utamanya adalah agar ada kejelasan terkait keuangan yang ada pada perusahaan yang telah tutup" jelasnya


Terkait permintaan penyelidikan, Syahrul sangat berharap agar kasus ini ditangani secara serius dengan tujuan agar laporan keuangan perusahaan tersebut jelas serta aset yang dimiliki tidak jatuh pada pihak yang tidak bertanggungjawab 


"Besar harapan kami, agar pihak BPK dan KPK turun langsung ke lapangan untuk menyelidiki dan mengadvokasi terkait transparansi laporan keuangan dan aset-aset dari perusahaan ini. Dampak jika aset dari perusahaan ini tidak diselidiki akan jatuh pada tangan orang tak bertanggungjawab, dan ini tentu sangat berbahaya," pungkasnya


Untuk diketahui, selain 70 perusahaan yang telah ditutup terdapat 7 BUMN lain yang turut dibubarkan, yaitu PT Merpati Nusantara Airlines (Persero), PT Industri Gelas (Persero), PT Istaka Karya (Persero), PT Kertas Kraft Aceh (Persero), PT Industri Sandang Nusantara (Persero), PT PANN (Persero), dan PT Kertas Leces (Persero). (Red)

×
NewsKPK.com Update