Notification

×

Iklan

Iklan

HCW Minta Tim Koorsup KPK Turun Ke Lokasi Halsel

Selasa | 3/16/2021 WIB Last Updated 2021-03-16T09:00:14Z


MALUT, - HCW Maluku Utara minta Lembaga Anti Rasuah, Komisi Pemeberantasi Korupsi ( KPK ) Segra Turungkan Tim Koorsup Di lokasi Halmahera Selatan. khsusnya di waliya Gane. Untuk melihat Secara Dekat. 


Terkait Bantuan Rumah Paska Korban Gempa Dan Sekaligus Melihat Secara Dekat.Karena Dalam Pantauan HCW Bantuan  Rumah Dengan Menggunakan anggran APBN Dari BNPB Yang Di  bangun di Halmahera selatan. Sangat Tidak layak. ungkap" Direktur HCW Rajak Idrus, melalui telpon via Washapp pada hari Selasa 16/3/2021, sekira pukul 14:49 Wit.siang tadi.



Ketika HCW telusuri hingga di lokasi. Banyak Bangunan yang Tidak di tempati warga dengan alasan terlalu panas. Dan Tidak Layak Di Tempati oleh Warga yang ada di gane.  


Sesuai infomasi yang kami terima pembangunan rumah yang di bangun tidak menggunakan pihak ke tiga atau kontraktor. 


Tapi di kerjakan langsung oleh Pihak bencana alam  ( BPBD) Halsel. 


Akrab sapaa Jeck bilang bahwa, Anggaran yang diperuntukkan untuk pembangunan Rumah itu sebesar nilai anggaran Rp 91,415 miliar bersumber dari anggran  BNPB Pusat.


Sesuai dengan data yang kami terimah yang diusulkan oleh  pemerintah Kabupaten Halmahera Selatan, sebanyak 2.908 Unit rumah yang rusak di antaranya, 1.201 Unit rusak berat senilai Rp 60,05 miliar, untuk rusak sedang sebanyak 953 unit senilai Rp 23,825 miliar, sedangkan 754 unit rusak ringan senilai Rp7,54 miliar. Bagi HCW anggran yang sangat fantastis ini yang bisa di bilang sangat banyak." Pungkasnya.


lanjut. kata jeck, sebelum rumah itu di bangunan bahwa pihak BPBD akan melibatkan pihak ke 3 atau kontraktor untuk mengerjakan Rumah Tersebut. ketika selesai di kerjakan baru terjadi penandatanganan berita acara oleh masyrakat untuk mengtransfer uang nya langsung ke rekning kontraktor sebesar 50 juta per rumah. sesuwai dengan perjanjian pertama sebelum rumah nya di kerjakan. 


"Pantauan dan kroscek HCW di beberapa Sumber bahwa uang tersebut telah masuk ke rekening pemerintah pada tanggal 31 desember 2019 di 2 tahun lalu. akan tetapi pemerintah kucurkan anggran masing masing rekening masyarkat yang terkena musibah yaitu semptember 2020 itu artinya sekitar 7 hingga 9 bulan uang itu di tahan ke rekening pemerintah tidak langsung di cairkan rekening masyarakat. Akibat masaalah ini HCW menduga ada permainan besar di dalamnya. 


Hal tersebut Tim HCW juga memukan bahwa sebelum rumah itu di kerjakan ada terjadi pertemuan pemeritah kabupaten Halmahera selatan dengan 12 kepala desa untuk bersepakat bahwa pemerintah akan membangunan satu rumah dan di jadikan sebagai contoh dan  di tunjukan pada masayrkat. ketika masyarakat melihat dan bersepakat baru di lanjutkan untuk di bangun. pungkas" akrab Jeck 



Namun kesepakatan itu tidak di tindak lanjut oleh pemeritah daerah. bahkan pemerintah daerah lewat BPBD memberikan masyarakat uang sebesar 2,6 juta Untuk membangun fandasi rumah. bahkan sesuai dengan infomasi yang kami terima dari beberapa sumber bahwa ada dugaan  intimidasi dan ancaman oleh pemerintah terhadap masayarakat dengan bahasa kalau kalian tidak terimah maka kalian tidak akan mendapatkan bantuan lagi dari pemeritah halsel.


HCW menambah Suda mengirim Surat Di Komisi Pemberantasan Korupsi. sekaligus di lampirkan beberapa dokumen yang bisa di jadikan sebagai pintu masuk untuk membongkar dugaan kasus tersebut. karna anggaran yang di pakai adalah APBN bukan APBD. Kata Jeck. (Jek)

×
NewsKPK.com Update