Notification

×

Iklan

Iklan

Proyek Miliar di Pecah Pecah dan Rusak, Polda dan Kejati NTT di Minta Turun Tangan

Minggu | 2/21/2021 WIB Last Updated 2021-02-21T03:11:02Z


ROTE NDAO - Puluhan Milyar Program pekerjaan Sejumlah Proyek Pembangunan maupun Pengadaan barang (TA) Tahun Anggaran 2020 yang di gelontorkan oleh  Pemerintah  Daerah Kabupaten Rote Ndao,dan tersebar di beberapa instansi mulai dari Disbudpar,Dinas Kesehatan pekerjaan fisik maupun Pengadaan Alkes,Perkim,Dinas Pekerjaan Umum,Dinas PP0,Disperindakop,dipastikan akan menuai bencana di tahun 2021,usai masa pemeliharaan ironisnya Anggaran puluhan milyar yang telah diluncurkan Pemerintah Kabupaten Rote Ndao,seolah bagai angin berhembus tanpa ada kejelasan utuh serta nyata benar di kerjakan sesuai aturan. 


Salah satu contoh Proyek Pekerjaan  obyek wisata pada dinas kebudayaan dan Priwisata(Disbudpar)batu termanu senilai  hampir 2 Milyar yang bersumber dari dana Alokasi Khusus (DAK) terkesan asal asalan bahkan entah di gunakan dengan aturan yang mana justru proyek tersebut di pecah oleh Panitia Pelelangan  menjadi enam bagian yaitu Pekerjaan Pembuatan jalur pejalan kaki/Pedestrian,total nilai 410.750.000.00 yang dikerjakan oleh (CV Atlas)Pekerjaan Pembuatan Gazebo pagu dana 350.000.000 dikerjakan oleh(CV Karya Primadona)Pembangunan Kios Cinderamata pagu dana 225.000.000.dikerjakan oleh (CV Utama Teknik)Pembangunan Plaza pusat jajanan kuliner pagu anggaran 225.000.000.00 yang dikerjakan oleh(CV Gerim Putra Pratama)Pembangunan ruang ganti toilet senilai 291 776 725.00 yang di kerjakan oleh(CV Satria Pratama)dan satu proyek Pekerjaan yang di lakukan melalui Penunjukan langsung(PL)senilai 199.000.000 yaitu pekerjaan pangung. 


ironisya belum usai masa pemeliharaan rata rata pekerjaan proyek yang telah di pecah pecah menjadi beberapa item justru hampir seluruhnya mengalami kerusakan,Padahal baru di kerjakan di Tahun Anggaran TA) 2020 

Mulai mengalami kerusakan 


Untuk itu maka aparat Hukum harus segera turun tangan, terutama Tipikor Polda dan Kejati NTT,segera usut  jangan jadi penonton saja karena publik Rote Ndao sudah gerah dengan ulah oknum oknum yang tidak bertangung jawab 


Demikian hal ini  di sampaikan oleh Wakil Ketua DPRD Rote Ndao, Paulus Henukh, SH kepada wartawan padah hari (Jumat 19/2/2021)sore. 


Dikatakan Paulus Proyek yang  bernilai miliaran rupiah  ini terkesan asal jadi, karena baru beberapa bulan selesai sudah rusak di titik titik tertentu.



Dikatakanya pengamatan secara langsung dilapangan  ada dugaan Proyek pekerjaan tersebut dikerjakan tidak sesuai spesifikasi. 


"Masa baru selesai kerja tapi sudah  rusak, bahkan ada pintu-pintu toilet yang sudah tidak berfungsi karena handle rusak ,tembok pecah pecah pelataran jalan sudah pada retak  juga pada pecah sesungguhnya yang salah adalah konstruksi ataukah memang perencanaanya seperti itu 


Saya minta supaya aparat hukum segera bertindak  

Sebab ini ada pembiaran dari Pejabat pembuat Komitmen(PPK)maupun Provisional Hand Over(PHO) 


Karena Tahapan pelaksanaan kegiatan PHO (Provisional Hand Over)  merupakan suatu rangkaian kegiatan serah terima pekerjaan yang penting untuk diselesaikan dengan baik dan benar bukan asal jadi ! 


Nah faktanya ? dilapangan sudah tidak sesuai maka ini menjadi tangung jawab siapa ? Karena Pihak Kontraktor juga tidak akan bisa cair anggaranya  seratus persen dana tersebut Apabila Konsultan Pengawas, Panitia PHO maupun PPK menjalankan tugas serta fungsi secara baik dan benar. 


ini jelas jelas ada pembiaran ! Apalagi dimana letak fungsi dari konsultan pengawas yang paling utama? mereka semua harus bertangung jawab,jangan selalu berlindung di balik masa pemeliharaan ungkapnya dengan nada kesal. 


Masa hasil pekerjaan seperti itu kok panitia bisa PHO ?karena yang bertangung jawab Karena dalam rangka pengendalian proyek,itu menjadi tangung jawab panitia PHO dan beberapa komponen 


Saya menduga pekerjaan pekerjaan tersebut tidak sesuai spesifikasi

"Uang rakyat jangan dipakai serampangan dengan kualitas kerja yang sangat rendah dan akhirnya rakyat tidak bisa menikmati hasil pembangunan secara  maksimal dan berkepanjangan. 


Jika demikian maka sampai kapan pun Kabupaten ini tidak akan bisa menghasilkan produk  pembangunan yang benar benar berkualitas dan berkepanjangan bahkan ini bukan merupakan hasil produk yang maksimal ungkap Wakil Ketua DPRD Rote Ndao. 


Terkait hal tersebut Pejabat pembuat Komitmen(PPK) Jos Pandie Ketika dikonfirmasi Wartawan Sejak Jumat (19/2/2021) sore mengatakan 


Memang dirinya adalah Pejabat Pembuat Komitmen(PPK) Pada Program Pekerjaan Proyek yang ada di Lokasi  Batu termanu yang terbagi dalam enam(6)item pekerjaan Pembangunan. 


dengan total Anggaran hampir 2 Milyar untuk itu wartawan diminta untuk jangan menulis dulu "usi jangan dulu naikan kami masih perbaiki "ungkap jos dari balik telephone gengamnya. 


Namun saya mau jelaskan bahwa awalnya proyek tersebut hampir 2 M yang bersumber dari dana Alokasi Khusus (DAK) dan persoalan Proyek yang di pecah seperti yang ditanyakan wartawan maka 

Akan saya jelaskan 

Bahwa awalnya Proyek tersebut senilai kurang lebih 2 Milyar adalah Dana (DAK) namun karena covid maka ada kebijakan untuk di pecah pecah dan saya yang mengikuti langsung di pusat"Sumpah demi Tuhan Usi saya yang ikut di pusat karena Covid maka diluncurkan kembali pada bulan Agustus dan proyek proyek tersebut dan tidak tertera pada LPSE ungkapya. 


Ketika disingung wartawan terkait apakah ada SK atau aturan yang memperbolehkan pekerjaan dalam satu program dan Lokasi yang sama untuk di pecah pecah dengan anggaran yang berbeda pada waktu bersamaan ? Kembali dijelaskan PPK,bahwa itu atas persetujuan pusat ungkap PPK 


Masih dikatakan Jos Pandie(PPK) bahwa "memang ada satu Proyek pekerjaan itu bersumber dari dana lain dan dengar baik baik seluruh proyek pekerjaan itu masih sementara di design lagi untuk mengunakan tulang,tanpa dirincikan yang dimaksudkan tulang apa ?dan biarkan mereka cor ulang kemudian kami akan  kembali di luncurkan agar menjadi lebih baik biar kami perbaiki"intinya seluruhnya adalah dana (DAK) dan semuanya mengunakan material lokal,"saya minta jangan kasi naik naik dulu kasi kesempatan kita perbaiki dulu ungkap dia. 


Sementara itu berdasarkan  Informasi yang berhasil di himpun wartawan bahwa 5 paket pekerjaan tersebut seluruhnya justru tertera di Pelelangan LPSE Pemerintah Kabupaten Rote Ndao,bahkan sumber dari dana tertera jelas adalah sumber dana APBD hal ini berbeda dengan yang disampaikan oleh Pejabat Pembuat Komitmen(PPK) Jos Pandie 


sesuai fakta dokumentasi dan bukti pekerjaan sejak tituk nol pekerjaan pembangunan yang ada di Lokasi Wisata batu termanu mengunakan Pasir lokal alias pasir laut,bahkan sepanjang Pekerjaan Pembuatan jalur pejalan kaki Pedestrian,sama sekali tidak mengunakan beton sehingga begitu ada geseran secara langsung menjadi retak 


Anehnya sesuai informasi yang diterima wartawan ada wacana akan diluncurkan dan di perbaiki mengunakan sumber dana dari Bencana alam BNBP (AL)

×
NewsKPK.com Update