Kaur, Bengkulu - Dinas Kesehatan Kabupaten Kaur melalui Bidang P2P menggelar kegiatan “Sosialisasi / Advokasi Gerakan Satu Rumah Satu Jumantik” bertempat di Aula Kantor Camat Luas. Selasa 06 Oktober 2029 Kegiatan dihadiri oleh peserta yang terdiri dari beberapa unsur Perangkat Daerah : Dinas Kesehatan bidan P2P, Camat Kecamatan Luas, Seluruh Kepala Desa Se Kecatan Luas, Masyarakat dan Kader yang ada di setiap Desa.
Penyelenggaraan kegiatan bertujuan untuk membentuk kader "Satu Rumah Satu Jumantik" sebagai wujud pemerdayaan masyarakat dalam pengendalian penyakit DBD di Kabupaten Kaur, Kader dimaksud merupakan anggota masyarakat yang secara sukarela memantau keberadaan jentik nyamuk Aedes aegypti di lingkungannya, melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) secara rutin. Juru Pemantau Jentik (Jumantik) juga berperan untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapan masyarakat menghadapi demam berdarah dengue (DBD).
Pada kesempatan ini narasumber menyampaikan kepada peserta sosialisasi, Bahwa DBD dapat dicegah dengan melakukan PSN 3M Plus :
1) Menguras/membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air seperti bak mandi, ember air, tempat penampungan air minum, penampung air lemari es dan lain-lain
2) Menutup rapat tempat-tempat penampungan air seperti drum, kendi, toren air, dan lain sebagainya; dan
3) Memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi untuk jadi tempat perkembangbiakan nyamuk penular DBD.
Selain PSN 3M Plus, kegiatan pencegahan DBD dapat ditambahkan, seperti:
1) Menaburkan bubuk larvasida (lebih dikenal dengan abate) pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan;
2) Menggunakan obat nyamuk atau anti nyamuk;
3) Menggunakan kelambu saat tidur;
4) Memelihara ikan pemangsa jentik nyamuk;
5) Menanam tanaman pengusir nyamuk,
6) Mengatur cahaya dan ventilasi dalam rumah
7) Menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam rumah yang bisa menjadi tempat istirahat nyamuk. (SUMANTRI)
