Notification

×

Iklan

Iklan

Alumi PT Arutmin mampu Jadi Pelatih Kursus Menjahit

Rabu | 10/07/2020 WIB Last Updated 2020-10-07T03:47:27Z



Tanah Laut - PT.Arutmin Indonesia Tambang Kintap kembali melaksanakan pelatihan menjahit yang telah memasuki angkatan ke-4. Berbeda dari pelatihan-pelatihan sebelumnya, kali ini trainer yang memberikan pelatihan berasal dari alumni kursus menjahit periode 1 dan 2.


Keempat trainer ini berasal dari 4 desa Lingkar Tambang yaitu, Sri Mulyani dari Desa Kebun Raya, Tukiyem Desa Mekarsari, Kustini Desa Bukit Mulia, Ibu Kayati Sumberjaya. Setelah beberapa kali mendapatkan project seperti, pembuatan seragam karyawan, seragam anak-anak sekolah untuk beasiswa Kintap Cerdas dan project dari instansi di luar perusahaan, kini para alumni pelatihan siap membagikan ilmunya kepada peserta pelatihan periode ke-4. 


Tukiyem, 51 tahun, yang telah membuka usaha mandiri menjahit menyampaikan kesannya, ”Ada kepuasan tersendiri melihat paraa pelanggan setia yang selalu datang untuk dijahitkan pakaiannya, apalagi mengajak orang lain untuk menjahitkan juga.  Saat ini saya siap untuk berbagi pengetahuan pada ibu-ibu yang lainnya. ”


Pelatihan diikuti oleh 20 peserta yang berasal dari 8 desa yaitu Desa Sungai Cuka, Mekarsari, Sumberjaya, Bukit Mulia, Kebun Raya, Kintap Kecil, Pasir Putih, dan Sebamban Baru. Dalam pelaksanaannya, terus mengikuti protokol kesehatan pencegahan Covid-19 sehingga peserta dibagi menjadi 4 kelompok untuk physical distancing. 


Dalam agenda pembukaan, Lutfi Qolbirokhim, Kepala Teknik Tambang Arutmin Kintap, menyampaikan selamat datang kepada seluruh peserta pelatihan menjahit di Sentra Pelatihan Masyarakat milik PT Arutmin Indonesia Tambang Kintap, di mana kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian Arutmin dalam meningkatkan kualitas sumberdaya manusia khususnya di lingkar tambang. 


“Pelatihan ini sangat baik untuk diikuti khususnya bagi kaum perempuan, karena melalui pelatihan, ibu-ibu rumah tangga akan memiliki keterampilan sebagai bekal untuk berperan dalam meningkatkan perekonomian keluarga. Kami berharap para peserta mampu survive di tengah kondisi ekonomi yang semakin sulit dan siap membuka usaha mandiri,”pungkasnya.

×
NewsKPK.com Update