Notification

×

Iklan

Iklan

Tak Satu Pun Janjinya di Tepati, Membuat Warga Desa Ujung Batu Kecewa

Senin | 9/07/2020 WIB Last Updated 2020-09-07T09:38:47Z


Tanah Laut - Warga Desa Ujung Batu, Kecamatan  Kecamatan Pelaihari Kabupaten Tanah Laut semula sempat sumringah,mana kala di desa nya mendapatkan bantuan Embung air atau yang lebih terkenal dengan istilah Bendungan, besar harapan masyarakat dengan adanya embung tersebut dapat menampung air ketika hujan.

Sehingga kalau datang nya musim kemarau dapat menggairi sawah mereka yang di Landa kekeringan karena sebagian besar persawahan mereka hanya mengandalkan tadah hujan,namun belum kunjung selesai proyek tersebut warga sudah kecewa,pasalnya  kesepakatan antara pihak kontraktor pengerjaan proyek pembangunan embung di desa tersebut dengan warga yang tak satupun terealisasi.

Kepala Desa Ujung Batu, Ardiansyah menuturkan, sebelum proyek pembangunan mulai di kerjakan, pihak desa melalui telah melakukan pertemuan dengan pihak kontraktor, melalui pertemuan tersebut didapatkan beberapa kesepakatan, diantaranya adalah membantu penerangan jalan dibeberapa titik sepanjang jalan menuju embung, memperkerjakan tenaga lokal, melibatkan armada angkutan milik warga, dan meminta armada yang membawa material tidak melalui jalan desa, tetapi melewati jalan alternatif yang ada di desa tersebut.

"Tapi tidak ada satupun dari kesepakatan tersebut yang terealisasi, padahal proyek sudah hampir selesai " jelas Ardiansyah.

Dirinya hanya tidak ingin peristiwa sebelumnya yang dialami oleh warganya terulang, dimana pada tahap awal pembangunan hingga saat ini perihal ganti rugi tanah milik warga yang di pergunakan untuk jalan paving terkait pembangunan embung tersebut belum selesai.
Pekerja lokal pun hanya 5 orang yang di pekerjakan, itu pun hanya sekitar 10 hari dan atas desakan Kepala Desa kepada pihak ke tiga.

Terkait mengenai jalan desa yang tetap di lewati oleh kendaraan proyek, menurut Ardiansyah pihak proyek berjanji akan melakukan perawatan, namun faktanya hingga saat ini tidak ada sama sekali, padahal akibat yang ditimbulkan sangat dirasakan oleh warga, jalan terlihat mengalami kerusakan di beberapa bagian.

Untuk penerangan jalan yang diminta oleh warga, Ardiansyah telah mengajukan proposal sesuai yang diminta oleh pihak kontraktor, namun hingga proyek berjalan sekitar 90 persen tidak ada satupun lampu penerangan yang diberikan, justru dirinya mengeluarkan uang milik pribadi untuk memasang 2 titik penerangan di sekitar embung.

"Saya hanya khawatir masyarakat yang kecewa akan  bertindak dengan cara mereka sendiri, itu yang tidak kita inginkan ,"ucap Ardiansyah.

Proyek pembangunan embung Ujung Batu sendiri saat ini adalah tahap kedua, di kerjakan oleh kontraktor CV Bima Karya Mandiri, menggunakan dana APBN tahun 2020 dengan nilai kontrak sebesar 7.890.738.963.00 ( termasuk PPN ).
Pada tahap pertamana telah di gelontorkan dana sekitar 9 Milyar.
×
NewsKPK.com Update