Notification

×

Iklan

Iklan

Merasa Tertipu, Petani Sawit Sei Torop Harapkan Bantuan Disbun Simalungun

Rabu | 9/02/2020 WIB Last Updated 2020-09-02T03:14:32Z


Simalungun,Sumut - Strategi APKASINDO untuk membentuk petani agar lebih mandiri dalam mengembangkan usaha tani (produksi, pengolahan dan pemasaran) hanya Janji manis semata.

Sekitar bulan Agustus 2019, APKASINDO Simalungun melakukan kerja sama kemitraan dengan kelompok tani Sawit Nagori Seitorop kecamatan Bosar Maligas Kabupaten Simalungun,dan melakukan tanaman ulang pohon sawit milik para petani.

Hal ini bertujuan untuk, Mengembangkan kemitraan antara petani dan pelaku usaha sehingga prinsip “sharing and net working” sebagai suatu sistem dapat berjalan secara efektif dengan APKASINDO.

Seperti dijelaskan Sukandar ,"awalnya APKASIDO Simalungun berjanji memberikan bantuan sebesar 25 juta per hektar untuk tanaman ulang kebun sawit milik kami,dana tersebut dikelolah Koperasi.

Namun pelaksanaan tanaman ulang kebun sawit dinilai amburadul,bibit sawitnya mungkin tidak memiliki sertifikat sehingga banyak yang mati,hingga saat ini tidak di lakukan penyisipan,jelas Sukandar,Selasa 1 September 2020.

"Kami berharap Dinas Perkebunan (Disbun) Kabupaten Simalungun dan DPRD daerah pemilihan Kecamatan Bosar Maligas segera turun tangan membantu kami,sebab saat ini kami sangat-sangat terjepit,jelasnya.

Keluhan juga disampaikan oleh Benget ,saat ditemui dilokasi Selasa 1 September 2020 ,sekira pukul 11.15 WIB,Benget dan para anggota kelompok tani lainya merasa tertipu.

"Setelah tanam ulang,janji APKASINDO Simalungun akan memberi pinjaman sebesar 30 juta perhektarnya,dana itu akan digunakan untuk pemeliharaan tanaman sampai masa panen.

Namun kami tertipu,sebab sampai saat ini,janji pinjaman itu tak direalisasikan,ahirnya kami para petani yang bermitra dengan APKASINDO Simalungun sangat terjepit,uang tak ada penghasilan tak ada,pohon sawit hampir banyak yang mati.

Kita berharap agar APKASINDO Simalungun segera melakukan penyisipan pohon sawit kami,dan pijaman sebesar 30 juta perhektar itu segera direalisasikan pada kami,agar bisa kami gunakan untuk perawatan dan pemupukan.

"Program dari pusat suda dikemas sangat baik,maka kita berharap pengurus APKASINDO simalungun jangan main-main membatu petani kelapa sawit,kita mau bekerja sama dengan harapan mendapat penghasilan lebih,bukan bekerja sama dan ahirnya jadi merugi,jelas Polman diamini para petani yang lain.

Sampai berita ini di sampaikan pada redaksi,Marhat Purba yang disebut-sebut sebagai ketua APKASINDO Simalungun belum berhasil dimintai tanggapan terkait keluhan para petani sawit Nagori Sei Torop.(R01).
×
NewsKPK.com Update