Notification

×

Iklan

Iklan

Tim Dinkes Provinsi Malut Disambut Aksi Spontan Warga Bobong

Sabtu | 7/04/2020 WIB Last Updated 2020-07-04T04:06:24Z

TALIABU – Kedatangan Tim Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Malut yang sebelumnya diinformasikan tergabung dalam Tim Gugus Tugas (Gustu) Percepatan Penanganan Covid 19 Provinsi Maluku Utara, disambut dengan aksi spontan warga bobong. Pasalnya, aksi spontan ini dilaksankan karena bentuk kekecewaan masyarakat atas infomasi awal yang dinyatakan Tim Gustu Provinsi akan melaksanakan Rapid Test dan test Swab.


Selain persoalan tersebut bentuk kekecewaan lainnya adalah tim yang turun dengan keikutsertaan Pihak WHO dan Kemenkes untuk mengevaluasi proses penanggulang penangan covid-19 di Pulau Taliabu, karena dari 10 kabupaten Kota di Malut, Kabupaten Pulau Taliabu merupkan satu daerah yang dinyatakan zona hijau.


Kedatangan Tim Dinkes Provinsi Malut, Jumat (3/7), dengan menggunakan perhubungan Laut itu, disambut dengan aksi yang hadiri ratusan warga Bobong dan Wayo ini mempertanyakan kehadiran tim Dinkes untuk melakukan Rapid Test dan test Swab kepada masyarakat Pulau Taliabu.


Koordinator Aksi Achun Nurdin, menyatakan bahwa pernyataan salah satu tim Gustu Provinsi sangat meresahkan warga dan juga “melecehkan” serta meragukan kinerja Tim Gustu Percepatan Penanganan Covid 19 Pulau Taliabu yang telah bekerja keras dalam memberikan perlindungan kepada masyarakat dari wabah dalam bentuk pengawasa.

”Pernyataan salah satu tim Gustu Provinsi itu sangat melecehkan dan meragukan tim kerja Tim Gustu Kabupaten Pulau Taliabu dalam pengawasan. Padahal Tim Gustu Kabupaten bekerja berdasarkan arahan Pusat dan Provinsi,”katanya dalam orasi di depan pintu masuk keluar Pelabuhan Wayo, Talbar, Pulau Taliabu, Maluku Utara.


Dirinya juga menyentil, bahwa pernyataan dengan menbawa nama Organisasi Dunia Kesehatan (WHO,red) dan Kemenkes sesuatu yang tak masuk akal, karena dari 514 Kabupaten Kota di Indonesia dengan rincian 416 Kabupaten dan 98 Kota. Dinyatakan ada sekitar 112 Wilayah yang dinyatakan sebagai zona hijau salah satu Kabupaten Pulau Taliabu.

”Inikan aneh, masih ada daerah lain yang belum terkontaminasi dengan virus covid-19, mengapa WHO dan Kemenkes hanya berkiblat ke Kabupaten Pulau Taliabu, hingga itu, kami meminta lesensi (surat, red) resmi dari dua lembaga itu,”teriak yang disambut dengan pembenaran dari masa aksi.


Karena, mendapat desakan dari masa aksi dan pihak Pemda Pulau Taliabu yang diwakili Assisten 1 Setda Pulau Taliabu Ahmad Salawane dan Kadis Kesehatan Kuraisia Marsaoly, memberikan penjelasan terkait dengan kehadiran tim Kesehatan Provinsi bukan dari Tim Gustu Provinsi untuk melakukan evaluasi program pada dinas kesehatan.”Mereka datang bukan untuk rapid test, tetapi murni program dari Dinkes untuk penyakit menular lainnya,”kata Kadinkes Kuraisia Marsaoly.


Begitu juga koordinator tim dr. Rosita Alkatiri yang merupakan Kepala Bidang Pencegahan Penyakit Menular pada Dinkes Provinsi Maluku Utara, memberikan penjelasan terkait dengan kedatangannya di Kabupaten Pulau Taliabu buka bersentuhan dengan Tim Gustu Pulau Taliabu, apalagi akan melaksanakan Rapid Test dan test Swab kepada masyarakat Pulau Taliabu.”kami tidak ada kaitan dengan tim Gustu, kami melakukan evaluasi program,”katanya.


Selanjutnya dilaksanakan pertemuan yang dimediasi antara Assisten 1 Setda Pulau Taliabu Ahmad Salawane dan Kadis Kesehatan Kuraisia Marsaoly, Sekertaris Tim Gustu Sutomo Teapon, Kasat Satpol PP da Damker, Haruna Masuku serta pihak Kepolisian, akhirnya mendapat titik temu.

 Dan pihak Tim akan melaksanakan karantina selama sehari sebelum melakukan sosialisasi dan evaluasi kepada para tenaga medis dan pembentukan Satgas Covid di Kecamatan dan berkunjung ke tiga Puskesmas di kabupaten Pulau Taliabu. (Jk)
×
NewsKPK.com Update