Notification

×

Iklan

Iklan

Jembatan Rusak Parah, Warga Marihat Baris Gotroy Memperbaiki

Minggu | 7/19/2020 WIB Last Updated 2020-07-19T00:50:51Z

Simalungun-Sumut,. Jembatan sungai Bahbolon yang terletak di Huta V Nagori Marihat Baris, yang menghubungkan tiga Nagori, Marihat Baris, Pantoan Maju dan Dolok Marlawan Kecamatan Siantar Kabupaten Simalungun, kondisinya memprihatinkan dan sewaktu-waktu dapat mengancam nyawa penggunanya.

Pantauan reporter dilokasi, jembatan yang dibuat sejak Tahun 1971 oleh Pemerintah Kabupaten Simalungun, kondisi penyangga besi sudah dimakan karat, dan mengabaikan beberapa papan lantainya patah dan jatuh ke sungai.

"Sudah lama sekali jembatan ini, ya, kalau seingat kami memang sejak tahun 1971 dibuat oleh pemerintah", ujar Pangulu Marihat Baris, Hadi Wijaya dilokasi.

Dikatakan lagi, kondisi rusak parah yang sangat memprihatinkan terjadi pada, Jumat, (17/07/2020) sekira pukul 16.00 WIB, akibat kerusakan yang cukup parah, warga tidak dapat lagi beraktivitas melalui jembatan tersebut.

Di lokasi terlihat Pangulu Marihat Baris, Hadi Wijaya bersama warga dilokasi saling bahu membahu melakukan gotong royong dalam melakukan perbaikan sebisa mungkin.

"Sembari menunggu tindakan yang dilakukan oleh Pemkab Simalungun, kami melakukan perbaikan sebisa mungkin, agar warga dapat beraktivitas, baik untuk yang akan pergi kerja atau warga yang berdagang walaupun mungkin yang dapat melaluj jembatan tersebut hanya sebatas sepeda motor", ucapnya.

Lanjutnya lagi, kondisi rusaknya jembatan telah di laporkan ke Camat Siantar. Dalam keterangannya, Hadi mengatakan, Camat Siantar kemudian melakukan komunikasi kepada Pemkab Simalungun dan rencananya pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD ) Simalungun akan segera meninjau lokasi dan akan sesegara mungkin memberikan sosuli kepada masyarakat.

Sementara, salah seorang warga dilokasi, Dolly Faber Siahaan berharap, agar pemerintah Kabupaten Simalungun sesegera mungkin untuk memperbaiki jembatan yang telah dimakan usia yang saat ini telahrusak parah.

"Masyarakat di Nagori kami hampir merata bekerja di kota Pematang Siantar dan ada juga yang melakukan aktivitas berdagang, jembatan ini juga satu-satunya jalan utama untuk masuk dan keluar dari Nagori kami", sebutnya, Sabtu, (18/072020).

Untuk mengantisipasi rusaknya kembali jembatan tersebut akibat dilalui truk yang berbobot 3000 kg lebih, Pangulu dan warga mengambil inisiatif memasang portal besi. Hal ini agar truk-pengangkut pasir dan TBS sawit kebun PTPN unit Marihat tidak bisa lalu lalang melalui jembatan. (RU/Tim)
×
NewsKPK.com Update