Notification

×

Iklan

Iklan

Nasabah Bank Artha Graha Mengaku Ditipu Oleh Admin Di Lapangan

Minggu | 6/14/2020 WIB Last Updated 2020-06-14T01:18:45Z

SANANA, - Beberapa nasabah yang sudah melakukan kredit pinjaman uang di Bank Artha Graha kantor cabang Ternate Maluku Utara (Malut) mengaku telah di tipu oleh admin yang ada di lapangan saat melakukan pengambilan nama nasabah.

Hal ini disampaikan oleh sala satu nasabah Rosina Drakel, kepada www..Newskpk. Com mengatakan kejadian ini hingga disampaikan ke publik kerena hingga sekarang pihaknya sudah merasa ditipu.

Kata Rosina, dari kronologis awalnya itu sala satu pendamping atas nama Saiful Sibela yang telah datang di Desa Fatkauyon sejak tahun 2017 dengan tujuan untuk melakukan pendataan kepada masyarakat yang ada di Desa tersebut agar melakukan pinjaman ke bank Artha Graha dimana bank tersebut telah menyediakan Pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan platfom pinjaman sebesar Rp. 25.000.000 (dua puluh lima juta rupiah) berdasarkan ketentuan yang berlaku dengan suku bunga 9 persen," Ungkapnya.

Selain itu juga jika masyarakat yang akan berminat untuk mendapatkan pinjaman modal maka masyarakat harus menyiapkan persyaratan dokumen seperti KTP, buku nikah dan KK yang akan di bantu oleh pendamping menggunakan aplikasi AGI Mobile (Aplikasi Resmi Bank Artha Graha) dan juga pendamping telah menyampaikan untuk admin yang memegang ini atas nama Sofia Syamlan yang sekarang menjabat sebagai Kepala Dinas Perindagkop Kabupaten Kepulauan Sula.

"Kami diberitau oleh pendamping untuk admin yang memegang ini atas nama Sofia Syamlan," ujar Rosina kepada media ini, Sabtu (13/06/2020).

Bahkan Rosina menyebut, dari penjelasan pendamping kepada masyarakat ada kurang lebih 4 orang yang ikut tertarik untuk melakukan pinjaman modal KUR di Bank Artha Graha termasuk dirinya juga dengan menyediakan persyaratan KTP, buku nikah dan KK namun hingga sekarang tidak pernah ada informasi.

"Torang memeng so tar berharap untuk melakukan pinjaman berdasarkan penjelasan awal yang disampaikan oleh pendamping karena sudah tidak ada informasi balik kepada kami," Tuturnya.

Namun  masalah ini hingga terbongkar karena dirinya bersama sala satu nasabah yang melakukan pinjaman ke Bank lain tetapi ditolak oleh Bank tersebut karena dengan alasan masih ada pinjaman angsuran yang tercatat di bank Artha Graha dari situlah sehingga masalah ini terbongkar saat dilakukan pengecekan di bank yang mau diajukan pinjaman Rosina juga mengaku namanya sudah tercatat di bank Artha Graha dengan besar pinjaman  Rp. 25 juta.

"Saya merasa kaget kenapa nama saya tercatat di bank Artha Graha dengan besar pinjaman Rp. 25 juta tetapi uangnya tidak saya terima," akuinya.

Hal yang sama juga disampaikan oleh
Aisin Yoisangadji kepada wartawan media inj  mengatakan dirinya juga kaget saat melakukan pinjaman di Bank BPD kantor cabang Sanana dimana pihak bank BPD menyampaikan dirinya sudah melakukan pinjaman di bank Artha Graha sebesar Rp. 25 juta.

"Saya sempat kaget mendengar penjelasan dari pihak bank BPD kalau saya melakukan pinjaman di bank Artha Graha tapi uangnya tidak sepeserpun saya terima," Ungkapnya

Aisin mengaku, saat mendegar penjelasan tersebut dirinya pun langsung mengingat sempat memberikan persyaratan KK, buku nikah dan KTP untuk pinjaman modal KUR di bank Artha Graha tetapi dirinya tidak tau kalau uang tersebut sudah cair.

"Kami juga sudah menemui Sofia Syamlan yang sekarang menjabat sebagai Kepala Dinas Perindagkop Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul) dan juga masalah ini hingga di laporkan ke Kepolisian Resort Polres Sula namun hingga sekarang belum ada penjelasa," ungkapnya.

Terpisah dari itu, Sofia Syamlan yang sekarang menjabat sebagai Kepala Dinas Perindagkop Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul) ketika dihubunggi www..Newskpk..Com baru-baru ini mengatakan memang untuk pendataan pertama banyak orang yang masuk mendaftar untuk melakukan pinjaman modal KUR di bank Artha Graha tetapi untuk pencairanya itu hanya ada sekitar 87 orang karena admistrasinya lebih dulu lengkap dan mereka juga sudah menerima uangnya diberikan langsung oleh pihak bank Artha Graha atas nama pak Ibos.

Namun saat dilakukan penagihan sebagian nama nasabah dari 87 orang ini sudah masuk angsuran macet, sehingga ada lagi tahap yang ke II sekitar 30 orang yang sudah memasukan nama-nama dan admistrasi lainya, tetapi hingga sekarang apakah uangnya masih mengendap di bank atau sudah cair namun admin yang belum memberikan kepada mereka.

"Untuk 30 orang ini pencairanya saya tidak tau apakah mereka sudah terima uangnya atau belum karena waktu itu Saiful Sibela yang melakukan pendataan," akuinya.

Bahkan Sofia mengaku, saat pencairan memang 1 orang akan diberikan pinjaman modal KUR sebesar Rp. 25 juta tetapi pencairanya itu diberikan lebih dulu Rp. 5 juta kepada masing-masing nasabah. Dan itu diberikan oleh pihak bank dirinya hanya sebatas menyampaikan kepada masyarakat kalau ada pinjaman modal KUR dari bank Artha Graha.

"Saya bukan admin dari bank Artha Graha namun hanya sebatas promosi pinjaman modal KUR dari bank Artha Graha kepada masyarakat di Sanana karena ada teman yang yang bekerja di bank," katanya.

Karena Sofia menyebut, dirinya sudah dijelaskan oleh temanya di bank Artha Graha kalau masyarakat yang mau melakukan pinjaman modal KUR hanya menyediakan KTP, buku nikah dan KK jika ada yang ingin kredit karena pinjamanya Rp. 25 juta namun untuk pencairan awal diberi lebih dulu Rp. 5 juta dengan angsuran per bulan sebesar Rp.160.

Tetapi untuk angsuranya itu memang nasabah akan datang menyetor ke rumah saya langsung di Desa Fogi, Kecamatan Sanana, Kepulauan Sula (Kepsul), setelah semuanya di setor baru dirikim ke bank Artha Graha yang ada di Ternate tapi hingga sekarang sebagian nasabah sudah masuk macet dan sekarang sudah ada yang melakukan penagihan di lapangan atas nama Samsul Umasangadji dari nasabah-nasabah yang sudah masuk angsuran macet.

Sofia juga menambahkan, untuk masalah ini saya bukan admin tetapi hanya menyampaikan informasi dari mulut ke mulut karena ada teman yang bekerja di bank Artha Graha jadi hanya mempromosikan pinjaman kepada masyarakat.

"Tetapi untuk angsuranya memang saya yang terima setelah semuanya terkumpul baru dikirim ke Ternate dan itu hanya sebatas membantu teman karena akses Sanana Ternate jauh jadi belum ada pegawai bank Artha Graha yang menetap di Sanana," pungkasnya, Tutup..***(Is/Km)
×
NewsKPK.com Update