Notification

×

Iklan

Iklan

Rumah Reot di Huni Nenek Fahriyah atap nya pun Compang Camping

Jumat | 5/01/2020 WIB Last Updated 2020-05-01T02:30:56Z

Tanah Laut -Bola Mata Fahriah Nenek 60 th itu pun berkaca kaca manakala tanpa di duga duga kedatangan Hardiansyah dia adalah Direktur Lembaga Merah Putih sekaligus penggiat Anti Korupsi Di Tanah Laut,datangnya Hardi bukan hanya membawa tangan kosong namun dia membawakan 50 lembar seng buat atap Nenek Fahriah.

Perempuan tua warga Desa Tabunio kecamatan Takisung Kalimantan selatan  ini selama bertahun tahun hidup dalam belenggu kemiskinan

 Rumah yang ia tempati teramat reot. Seluruh atap compang-camping. Bahkan di bagian ruang tengah nyaris tak berpelindung lagi sehingga ketika hujan, air dari langit terjun bebas membasahi lantai.
 papan-papan lantainya pun banyak yang keropos. Salah injak berisiko terperosok.


Jangankan memperbaiki rumah, sekadar untuk mencukupi kebutuhan makan sehari-hari pun ngos-ngosan. Maklum, Fahriah hanya petani kecil, penggarap sawah milik orang lain sistem bagi hasil panen.

Pasca tanam saat ini nenek 60-an tahun itu nganggur. "Sisa uang sedikit diirit-irit supaya cukup, makan seadanya. Alhamdulillah ada saja yang iba, mengantari makanan atau lauk. Kadang ada yang ngasih beras," tuturnya.

Di rumah tua yang lapuk dan reot itu, Fahriah hidup sendirian. Telah cukup lama yakni sejak 25 tahun silam sejak ia berpisah dengan sang suami. Sementara itu satu orang anaknya telah berkeluarga dan berumah sendiri. Meski masih satu kampung namun jaraknya lumayan jauh.

Meski hidup dalam keterbatasan, namun Fahriah tetap sabar dan bersyukur atas nikmat hidup yang diberikan Tuhan. Tidur dalam balutan udara yang teramat dingin dan bahkan lembab oleh bias hujan adalah hal biasa baginya.

Hanya bagian belakang yang masih dapat ia tempati. Itu pun atapnya juga bolong di sana-sini dan ditambal plastik seadanya. Di ruang belakang itu pula, Fahriah tidur dan memasak.

 Hardi berharap "Mudah-mudahan bantuan yang dia bawa sendiri jauh jauh dari kabupaten kota ini bisa bermanfaat dan semoga nasib beliau mendapat perhatian pemerintah daerah maupun kalangan pengusaha di Tala. Mari bersama-sama memantu agar ibu Fahriah bisa segera tinggal di rumah yang layak huni," tuturrnya

Harapan senada diutarakan Salapudin, tetangga Fahriah. "Semoga saja ada lagi pihak-pihak lain yang membantu material bangunan lainnya supaya rumah sidin (beliau) bisa secepatnya diperbaiki," ucapnya.

Sebagai tetangga dekat, Salapudin mengaku sangat prihatin melihat kondisi kehidupan Fahriah. Apalagi di tengah situasi ekonomi yang saat ini tak menentu. "Kami di sini hanya mampu bantu-bantu sekadarnya seperti makanan. Hidup kami saat ini juga susah," tandasnya.(Heryand)
×
NewsKPK.com Update