Tubaba - Berdasarakan keputusan pemerintah republik indonesia C.q Kementrian sosial republik indonesia berhak memperoleh bantaun sosial tunai (Bansos Tunai Tahun 2020) senilai 600.000,-(Enam Ratus Ribu Rupiah setiap bulan selama tiga bulan, penyaluran Bantuan Sosial Tunai (BST) Tersebut melalui PT.Pos Indonesia (Persero)
Penyaluran Bantuan Sosial Tunai diduga carut marut pasalnya beberapa warga yang sudah medapatakan Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), Maju dan Sejahtera (Mantra) Kabupaten Tubaba masih juga mendapatkan Bantuan sosial Tunai (BSL).
Apa lagi didalam satu kartu dable bantuan Program Kelurga Harapan (PKH) Masih adanya Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) 200.000,-(Dua Ratus Ribu Rupiah) Per bulan.
"Di hubunggi Via Telpon Cellular Samad Kadis Sosial mengatakan Mengenai bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) Itu masih bisa mendapatkan bantuan Maju dan Sejahtra (Mantra).
Tetapi kalau sudah mendapatkan Program Kelurga Harapan (PKH) Maka dia tidak akan mendapatkan bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dan Bantuan Sosial Tunai (BSL)
Tapi kalau sudah mendapatkan Program Keluaga Harapan (PKH) Maka hal ini tidak mungkin dia mendapatkan Bantuan Sosial Tunai (BSL) Bansos, masalahnya PKH, BPNT dan BST itu data dari pusat dan itu ada dua cara pendaftaran termasuk Batuan Sosial Tunai (BSL) yang satu melalaui Kita/Biro dan satunya dari Pusat/Data Bes, kalau dari pusat sekitar sebanyak lima ribu mau dia kaya atau miskin karena itu data dari pusat.
Apa lagi itu memakai data lama bukan pihak kami yang mendata apa lagi Bantuan Sosial Tunai (BSL) Bansos langsung di salurkan melalui PT.Pos Indonesia (Persero) Kalau melalui kita sudah pasti kita stop undangannya. kalau masih selip satu dua wajar lah, "Ucapnya. Senin (18/05/2020).
"Sutini membenarkan kalau dia mendapatkan Program Kelurga Harapan (PKH) Maju dan Sejahtra (Mantra) Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dan Bantuan Sosial Tuanai (BSL) Bansos, Katanya. (*)
Sanusi/Red
