Notification

×

Iklan

Iklan

Kaur, Tradisi Ramadhan Bangunkan Sahur Kini Tinggal Kenangan

Jumat | 5/15/2020 WIB Last Updated 2020-05-15T11:57:46Z


Kaur, Bengkulu - Kabupaten Kaur  yang terletak di selatan provinsi bengkulu berbatasan lansung dengan provinsi lampung dan palembang mempunyai luas wilayah 2.369 Kilometer persegi. Kabupaten kaur yang juga terkenal dengan panorama wisata yang indah di sepanjang pesisir laut lepas samudra hindia.

Selain itu Kabupaten kaur mempunyai penduduk yang beragam suku, seni budaya dan juga terdiri dari 3 bahasa daerah yaitu bahasa basemah atau lebih dikenal bahasa padang guci,  bahasa kaur dan bahasa nasal.

Adapun seni budaya yang di warisi para nenek moyang di kabupaten kaur yaitu Tetarian, sede'ean,meringit dan mak inangan,  Beziki'r  serta masih banyak seni budaya yang lainya .

Seiring dengan perkembangan zaman dan memasuki era digital yang di rasakan saat ini,  Tradisi, Seni dan budaya tersebut terkikis bahkan sebagian hampir punah.

Tradisi dan seni budaya di kabupaten kaur sendiri sangat penuh dengan makna serta menjunjung tinggi nilai norma dan agama.
Seperti halnya membaca persanji di iringi dengan gendang (Beziki'r) yang didalamnya terkandung sholawat nabi, lantunan sholawat nabi ini di baca ketika acara prosesi pernikahan di kala itu yang kini juga hampir punah.

Tak kalah menariknya ketika memasuki bulan suci Ramdhan  tradisi  ini juga di bilang paling seru di kalangan anak muda pada saat itu. Di mana tradisi membangunkan orang sahur dengan cara melantunkan pantun-pantun atau lebih di kenal dengan sebutan Bediwan, yang di setiap baitnya mempunyai makna tersendiri sambil di iringi dengan tabuhan  gendang dan sesekali berteriak sahur.... Sahur...  Tradisi ini  dinamakan Te'iak (Teriak). Tradisi te'iak juga hampir punah.
Bagi mereka yang sudah merasakan tradisi Te'iak selama bulan Ramdhan waktu itu,  Kini  mereka hanya bisa mengenang dan sembari mengucapkan hanya tinggal kenangan lagi.


Di era kepemimpinan Bupati Kaur Gusril Pausi S.Sos M.AP,   Pemerintah Dearah Kabupaten Kaur kembali menggalakan kepada masyarakat kaur untuk melestarikan,mencintai tradisi seni budaya warisan leluhur.

Bupati Kaur sudah membentuk Lembaga Adat Kaur (LAKU) di setiap kecamatan yang ada di kabupaten kaur.

 Harapan kita semua   semoga LAKU bisa membangkitkan tradisi, Seni dan budaya kabupaten kaur, Sehingga tidak lengkang dengan zaman dan kaur kembali dikenal dengan adat budaya yang santun. (SUMANTRI)
×
NewsKPK.com Update