Notification

×

Iklan

Iklan

PT. ADT Pulau Taliabu, Diduga Gunakan Alat Tes Rusak, Untuk Melakukan Pemeriksaan Suhu Tubu

Minggu | 4/19/2020 WIB Last Updated 2020-04-19T10:41:47Z

TALIABU - Untuk Mencegah Penyebaran, masuknya wabah covid 19 Di PT. Adi daya Tangguh (ADT) Di Kabupaten Pulau Taliabu, Provinsi Maluku Utara, pihak perusahaan semakin meningkatkan pengawasan, mulai dari  penahanan keseluruh pekerja untuk tetap dilokasi perusahaan dengan batas waktu yang tidak ditentukan, sejumlah pos pengawasan juga tak luput dari pengawasan terhadap masuknya wabah melalui para kariyawan dan pengunjung.  (Minggu, 19/04/2020)

Namun Ironis, fasilitas yang digunakan oleh pihak perusahaan disinyalir tidak berfungsi secara baik(rusak).

pasalnya, seorang Warga yang berinisial A warga dari desa sahu dinyatakan memiliki gejala dengan suhu tubuh meningkat diatas 37 derajat saat dilakukan tes temperatur ketika tiba pos penjagaan dilokasi Perusahaan  pada sabtu, 18 april kemarin.
 
Padahal, dirinya (A)  mengaku  baik baik saja saat menjalani pemeriksaan di posco 2 Tim gugus Pencegah Covid yang terletak  dipintu masuk wilayah Desa Tikong di pagi sebelumnya saat menuju ke Lokasi Perusahaan, " kalau data hari ini semua baik baik saja, hasil pengecekan diposko tidak ada yang menunjukan gejala" jelas Ketua Tim Gugus Pencegah covid 19 Tikong, yakni Muh. Ali Hamid. Ketika ditemui media ini.

Tak berselang lama, kondisi awan dengan suhu tubuh yang meningkat  disampaikan oleh pihak perusahaan kepada keluarga agar dilakukan pengawasan terhadap yang bersangkutan.

Namun dengan adanya informasi yang tersebut membuat pihak keluarga justru merasa geram, termasuk ibunya sendiri, sebab secara riwayat, (A) yang merupakan seorang pelajar itu hanya menghabiskan waktu dirumahnya pasca ada himbauan dari pihak sekolah untuk diliburkan akibah pandemi yang terjadi. " anak saya ini tidak pernah kemana mana, dia lebih banyak dirumah ini, mana mungkin ada gejala, siapa yang cek dan alat apa yang digunakan" kesal Ibunya.

Sebelumnya infornasi yang disampaikan dari Perusahaan pertamakali diterima oleh kepala desa Sahu. Dan sebagai ketua tim gugus tugas pencegahan Covid 19 tentunya dirinya sangat merespon informasi tersebut dan menghimbau kepada yang bersangkutan untuk berada dirumah terlebih dahulu sebelum ada tindakan medis dari Tim Covid Desa Sahu.

Alhasil, setelah dilakukan berbagai tindakan medis juga tidak ditemukan adanya gejala ditubuh yang bersangkutan.

Minarti Toi seorang tenaga medis di Tim Gugus pencegahan usai mengecek suhu tubuh A juga memastikan bahwa yang bersangkutan tidak memiliki gejala apapun yakni masih dalam keadaan normal. " dia baik baik saja, tidak ada gejala apa- apa dialat tes hanya 30 derajat, artinya normal kok" jelasnya ketika dikonfirmasi usai melakukan tindakan medis terhadap A.

Namun merebaknya kabar soal (A) membuat warga sempat panik, dan tentunya kabar tersebut sangat berpengaruh kepada kondisi psikologinya, yang sempat dikucilkan oleh keluarga, teman temannya,  bahkan bagi masyarakat desa sahu sendiri.

" abis dites tadi saya langsung disuruh pulang, pak kades juga tadi sampaikan untuk dirumah dulu istrahat makanya saya dirumah saja" terangnya kepada media ini.

Keluarga A berharap dengan adanya informasi yang ada mengenai gejala covid19 yang dialami oleh A tidak sampai membuat dirinya semakin dikucilkan oleh masyarakat, termasuk teman teman yang diberitakan sebab apa yang terjadi merupakan informasi yang salah " saya sampaikan kepada tim medis, mohon tutup informasi ini bahwa anak saya mengalami gejala, karena ini menyangkut nama baik kita dikeluarga dan  dimasyarakat"  ( *Jak*)
×
NewsKPK.com Update