Aceh Timur - News KPK.com.Tengku aniara, sebagai imam desa lokop turut menghadiri sekaligus mendoakan agar masyarakat desa lokop di jauhkan dari segala mara bahaya serta penyakit virus corona , Kenduri Tolak Bala ini diadakan di halaman masjid suhada lokop pada malam jum'at, (20/3/2020). Tradisi tersebut digelar oleh masyarakat desa Lokop, Kecamatan Serbajadi kabupaten aceh timur.
Pada kesempatan ini, kepala desa lokop zainuddin, menyampaikan kepada media ini,bahwa kegiatan ini sangatlah baik untuk kita hadiri, Pasalnya, seluruh masyarakat bersama-sama memanjatkan doa kepada Allah Swt, dan memohon keselamatan serta dijauhkan dari bala bencana dan mara bahaya serta penyakit virus corona yang selama ini sering kita lihat di metsos atau di tengah-tengah masyarakat.
Sebagai kepala desa lokop berpesan kepada warganya agar senantiasa selalu berdoa kepada allah swt dan selalu berserah diri kepada allah sang pencita dan jangan sering meninggalkan solat lima waktu agar kita dijauhkan dari segala mara bahaya serta penyakit virus corona.
Kenduri Tolak Bala ini, dimulai dengan membaca doa bersama yang dipimpin langsung oleh Imam desa tgk.udin dan tokoh agama lainya dan Usai melaksanakan doa bersama,ketua tuhapeut gampong lokop aman rupita,mempesejuk atau disebut tepung tawar kepada seluruh warga desa lokop baik kaum laki-laki maupun kaum perempuan serta anak-anak yang telah turut hadir dalam acara tersebut.
kepala desa lokop zainuddin menambahkan, Kenduri Tolak Bala ini sudah sering dilakukan oleh masyarakat desa lokop dan sudah menjadi turun-temurun mulai dari kakek moyang mereka sampai saat ini kenduri tolak bala terus di kembangkan sehingga sudah menjadi tradisi masyarakat desa lokop katanya.
Kenduri tolak bala merupakan tradisi tahunan yang dilakukan oleh masyarakat setempat, menjadi tradisi kearifan lokal sejak lama, dan sampai hari ini masih dilaksanakan setiap tahunnya dan Tradisi ini juga biasa dilakukan pada hari Rabu akhir pada bulan Safar atau biasa dikenal dengan istilah "Rabu Habis".
Dalam pelaksanaan kenduri tolak bala ini, masyarakat masing-masing membawa makanan atau hidangan ala kadarnya untuk dicicipi bersama -sama setelah selesai acara doa bersama,.""zainuddin""(said).