Sanana - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bersama Komisi III DPRD Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul), kembali meninjau pembangunan mesjid Desa Pohea, Kecamatan Sanana Utara, Kepulauan Sula.
Proyek pembangun masjid di Desa Pohea Kecamatan Sanana Utara, Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul) mendapat sorotan serius dari Ketua DPRD dan Komisi III DPRD Kepsul. Kamis (05/12/2019)
Pembangunan masjid yang dikerjakan selama empat tahun ini seharusnya sudah selesai, tetapi kenyataan di lapangan malah meresahkan warga setempat.
Pembangunan Masjid Desa Pohea ini sudah menghabiskan anggaran kurang lebih Rp 4 miliar. Namun hasilnya tidak memuaskan, masi terjadi beberapa persoalan di antaranya, dan rimbalok lantai dua terlihat seperti mau terjadi petahan di rimbalok pemalang tengah lantai dua.
"Hal ini mendapatkan sorotan serius dari Ketua DPRD Sinaryo Theis, telah menuturkan bahwa persoalan pembangunan mesjid desa pohea, memang bermasaalah, namun kami dari pihak DPRD Kepsul, akan bertemu dengan Dinas terkait di antaranya Dinas PUPR, dan KESRA, untuk membahas solusinya dan jalan keluar dari persoalan tersebut. Semisalnya kalau harus membentuk tim pengkajian. agar kami dari DPRD bertindak tepat sasaran," bebernya.
Lanjut bahwa pihak DPRD Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul), harus ketemu dulu dengan dinas terkait, dan melakukan pengumpulan data, agar kami juga bertindak tepat sasaran. Setelah itu baru kami akan memanggil pihak kontraktor, yang bekerja pembangunan mesjid desa pohea," tuturnya Sinaryo Theis," tutup.***(Isrudin)
Proyek pembangun masjid di Desa Pohea Kecamatan Sanana Utara, Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul) mendapat sorotan serius dari Ketua DPRD dan Komisi III DPRD Kepsul. Kamis (05/12/2019)
Pembangunan masjid yang dikerjakan selama empat tahun ini seharusnya sudah selesai, tetapi kenyataan di lapangan malah meresahkan warga setempat.
Pembangunan Masjid Desa Pohea ini sudah menghabiskan anggaran kurang lebih Rp 4 miliar. Namun hasilnya tidak memuaskan, masi terjadi beberapa persoalan di antaranya, dan rimbalok lantai dua terlihat seperti mau terjadi petahan di rimbalok pemalang tengah lantai dua.
"Hal ini mendapatkan sorotan serius dari Ketua DPRD Sinaryo Theis, telah menuturkan bahwa persoalan pembangunan mesjid desa pohea, memang bermasaalah, namun kami dari pihak DPRD Kepsul, akan bertemu dengan Dinas terkait di antaranya Dinas PUPR, dan KESRA, untuk membahas solusinya dan jalan keluar dari persoalan tersebut. Semisalnya kalau harus membentuk tim pengkajian. agar kami dari DPRD bertindak tepat sasaran," bebernya.
Lanjut bahwa pihak DPRD Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul), harus ketemu dulu dengan dinas terkait, dan melakukan pengumpulan data, agar kami juga bertindak tepat sasaran. Setelah itu baru kami akan memanggil pihak kontraktor, yang bekerja pembangunan mesjid desa pohea," tuturnya Sinaryo Theis," tutup.***(Isrudin)