Notification

×

Iklan

Iklan

Tony Agus wijaya, kep. BMKG Bandung Menghimbau, Warga tak perlu khwatir tapi tetap waspada

Senin | 11/11/2019 WIB Last Updated 2019-11-11T08:36:03Z
Bandung - "Setaip kalinya datang hujan  di daerah kota Bandung, pasti di sertai dengan puting beliung atau angin kencang,  akibatnya masyarakiat Bandung was-was,  untuk keluar rumah. 

Warga  kota bandung yang berada  di jalan pada saat hujan harus lah hati- hati, sebab,  khususnya daerah kota bandung bayak pohon pohon yang berada di pinggir jalan.
 
Salah satunya atap  bangunan stadion Arca manik Ambruk karena hujan dan angin kencang.
Itu diperkiran akibat pelemahan siklon dan perubahan musim, yang berdampak hujan badai dan angin kencang,
 "Hujan angin pada Sabtu (9/11/2019) lalu telah merusak bangunan di Sport Jabar Arcamanik.

 "Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam beberapa hari ke depan. Pasalnya ada potensi terjadinya angin kencang di Jabar khususnya Kota Bandung.

Kepala BMKG Bandung Tony Agus Wijaya menjelaskan saat ini terjadi pelemahan siklon tropis 'NAKRI' di sebelah utara Indonesia atau berada di wilayah Laut Cina Selatan. Pelemahan siklon tersebut berdampak ke Indonesia salah satunya perubahan pola angin.

Kondisi tersebut, lanjut dia, menyebabkan terjadinya peningkatan curah hujan di wilayah Indonesia termasuk Jawa Barat. "Siklon tropis tersebut terjadi di utara Indonesia di Laut Cina Selatan, jadi jauh dari Indonesia. Dampak ke Indonesia adalah dampak tidak langsung," katanya, saat dihubungi, Senin (11/11/2019)

Menurutnya kondisi tersebut tentu perlu diwaspadai oleh masyarakat. Di Kota Bandung saja dalam tiga hari ke depan kondisi cuaca masih beragam karena November ini masih awal musim hujan.

Saat pagi hari, kata dia, umumnya cuaca cerah. Tapi saat siang hari dan malam hari berpotensi hujan. "Perlu diantisipasi potensi angin kencang skala lokal. Di wilayah sekitar 1 Km persegi dan waktu singkat selama 10 menit. Karena ada potensi terbentuk awan cumolonimbus atau awan gelap berlapis yang berpotensi menyebabkan angin kencang skala lokal," ucapnya.

Dia meminta masyarakat tidak perlu khawatir namun tetap waspada. Beberapa langkah pencegahan juga bisa untuk mengurangi dampak negatif yang dihasilkan.

"Masyarakat dapat melakukan langkah pengurangan risiko bencana di musim hujan dengan mengurangi cabang pohon yang rimbun atau atau lapuk. Mengikat benda yang mudah tertiup angin dan membersihkan saluran air," ujarnya.

(Rudi wanto sihotang)
×
NewsKPK.com Update