Paluta-Sumut. Gegara pengelolaan Anggaran Dana Desa (ADD) yang dinilai tak transparan, warga Desa sosopan, Kecamatan Padang Bolak, Kabupaten Paluta akan melakukan penyegelan bangunan fisik berupa balai desa yang dikerjakan pada tahun anggaran 2019.
Penyegelan yang akan di lakukan disebabkan laporan salah satu warga yang menyampaikan, kejecewanya terhadap kondisi bangunan yang baru di bangun dengan bersumber dari Anggaran Dana Desa. Dimana bahu jalan rabat beton dijadikan pondasi bangunan balai desa sepanjang 16 (enam belas) meter, dan lebar 1/2 (setengah) meter.
"Makanya minggu ini kita akan melakukan penyegelan, karena kami menilai bangunan tersebut dikerjakan asal jadi tanpa mementingkan kualitas bangunan juga di duga tidak sesuai dengan RAB, sehingga memperkecil lebar jalan yang sudah dibangun", terang Harun Saleh Harahap kepada reporter, Selasa 8/10/2019.
"Spanduknya sudah kita cetak, rencananya kita akan mengundang polisi, Koramil, pers dan instansi yang terkait untuk menyaksikan penyegelan tersebut, dan kami berharap tidak ada yang menghalangi gerakan kami, sebab dibalik kekecewaan kami juga sudah muak dan bosan dengan sandiwara Kepala Desa sosopan beserta perangkat lainnya", tegas harun lagi.
Pantaun reporter NewsKPK.con langsung kelokasi, Selasa( 08/10/19), terlihat badrol bangunannya cukup mahal yang mencapai angka Rp 289.584.400,- (dua ratus delapan puluh sembilan juta lima ratus delapan puluh empat ribu empat ratus rupiah). (Mara)
Penyegelan yang akan di lakukan disebabkan laporan salah satu warga yang menyampaikan, kejecewanya terhadap kondisi bangunan yang baru di bangun dengan bersumber dari Anggaran Dana Desa. Dimana bahu jalan rabat beton dijadikan pondasi bangunan balai desa sepanjang 16 (enam belas) meter, dan lebar 1/2 (setengah) meter.
"Makanya minggu ini kita akan melakukan penyegelan, karena kami menilai bangunan tersebut dikerjakan asal jadi tanpa mementingkan kualitas bangunan juga di duga tidak sesuai dengan RAB, sehingga memperkecil lebar jalan yang sudah dibangun", terang Harun Saleh Harahap kepada reporter, Selasa 8/10/2019.
"Spanduknya sudah kita cetak, rencananya kita akan mengundang polisi, Koramil, pers dan instansi yang terkait untuk menyaksikan penyegelan tersebut, dan kami berharap tidak ada yang menghalangi gerakan kami, sebab dibalik kekecewaan kami juga sudah muak dan bosan dengan sandiwara Kepala Desa sosopan beserta perangkat lainnya", tegas harun lagi.
Pantaun reporter NewsKPK.con langsung kelokasi, Selasa( 08/10/19), terlihat badrol bangunannya cukup mahal yang mencapai angka Rp 289.584.400,- (dua ratus delapan puluh sembilan juta lima ratus delapan puluh empat ribu empat ratus rupiah). (Mara)