Tulang Bawang-- Balai Kampung Tri Tunggal Jaya, Kecamatan Banjar Agung, Kabupaten Tulang bawang diduga mencuri arus pendek listrik dan mengibarkan bendera setengah tiang yang kusam dan robek.
Sungguh ironis sebuah pemandangan yang sangat tidak enak di pandang mata umum dengan pendapatan Rp.1.495.087.622 diera reformasi seperti ini, masih saja balai kampung tidak mempergunakan KWH meter dan mengibarkan bendera setengah tiang kusam dan robek saat Indonesia berkabung, Kamis 12/09/2019
Apdul Hadi selaku staf umum di kampung Tri tunggal jaya mengatakan, kalau sebenarnya KWH Meter tersebut sudah lama diketahui Lostrum.
Informasi yang dihimpun tim newsKPK saat kujungan perdana ke balai kampung dan bertemu juru tulis kampung menemukan KWH Meter Lostrum serta bendera tersebut sebelum tanggal 17 Agustus 2019 memang sudah dalam keadaan keadaan kusam .
Parahnya meski sudah diketahui bendera berwarna kusam, namun masih tetap berkibar.
Masih menurut Abdul Hadi, mengenai penyambungan arus pendek listrik PLN yang lostrum , dirinya mengatakan sejak kepemimpinan kepala kampung yang terdahulu.
" Kwh ini sejak jaman kepala kampung yang lama yakni pak Tobing, tapi hingga kini masih belum terpasang Kwh yang baru," ujarnya.
Menurut dia, Kwh telah dicopot oleh pegawai PLN namun hingga kini belum juga dipasang Kwh baru .
" Yang mencopot itu dari pihak PLN yaitu pak Rori selaku pegawai PLN langsung, tapi kok sampai sekarang hampir dua tahun ini semasa Nuryadi menjabat kepala kampung yang baru masih saja belum terpasang Kwhnya," ujar dia.
Saat dimintai keterangan Nuryanto selaku kepala kampung mengatakan, mengenai bendera kusam dan robek dengan santainya berdalih tidak mengetahui dan tidak memperhatikan bendera tersebut. " I ya pak akan saya suruh juru tulis mengganti dengan bendera yang baru,pungkasnya.
Sungguh ironis sebuah pemandangan yang sangat tidak enak di pandang mata umum dengan pendapatan Rp.1.495.087.622 diera reformasi seperti ini, masih saja balai kampung tidak mempergunakan KWH meter dan mengibarkan bendera setengah tiang kusam dan robek saat Indonesia berkabung, Kamis 12/09/2019
Apdul Hadi selaku staf umum di kampung Tri tunggal jaya mengatakan, kalau sebenarnya KWH Meter tersebut sudah lama diketahui Lostrum.
Informasi yang dihimpun tim newsKPK saat kujungan perdana ke balai kampung dan bertemu juru tulis kampung menemukan KWH Meter Lostrum serta bendera tersebut sebelum tanggal 17 Agustus 2019 memang sudah dalam keadaan keadaan kusam .
Parahnya meski sudah diketahui bendera berwarna kusam, namun masih tetap berkibar.
Masih menurut Abdul Hadi, mengenai penyambungan arus pendek listrik PLN yang lostrum , dirinya mengatakan sejak kepemimpinan kepala kampung yang terdahulu.
" Kwh ini sejak jaman kepala kampung yang lama yakni pak Tobing, tapi hingga kini masih belum terpasang Kwh yang baru," ujarnya.
Menurut dia, Kwh telah dicopot oleh pegawai PLN namun hingga kini belum juga dipasang Kwh baru .
" Yang mencopot itu dari pihak PLN yaitu pak Rori selaku pegawai PLN langsung, tapi kok sampai sekarang hampir dua tahun ini semasa Nuryadi menjabat kepala kampung yang baru masih saja belum terpasang Kwhnya," ujar dia.
Saat dimintai keterangan Nuryanto selaku kepala kampung mengatakan, mengenai bendera kusam dan robek dengan santainya berdalih tidak mengetahui dan tidak memperhatikan bendera tersebut. " I ya pak akan saya suruh juru tulis mengganti dengan bendera yang baru,pungkasnya.