Notification

×

Iklan

Iklan

Sejarah Pembacaan Teks Proklamasi dan Pengibaran Bendera Merah Putih Yang Pertama di Kabupaten Simeulue

Kamis | 8/22/2019 WIB Last Updated 2019-08-22T06:22:13Z

Opini
Oleh : Mohd.Riswan,R (Moris Mesasilae)

Masih dalam suasana memperingati dan memeriahkan peringatan Hari Ulang Tahun Ke 74 Republik Indonesia. Untuk kita masyarakat di Kabupaten Simeulue pantas rasanya untuk mengetahui sejarah yang pernah ditorehkan oleh para pendahulu kita tentang peristiwa berkenaan dengan proklamasi kemerdekaan itu sendiri, apa dan bagaimana di Kabupaten Simeulue.

Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang dikumandangkan pada hari Jumat, 17 Agustus 1945 Masehi, atau tanggal 17 Agustus 2605 menurut tahun Jepang dibacakan oleh Ir. Soekarno yang didampingi oleh Drs. Mohammad Hatta di Jalan Pegangsaan Timur 56, Jakarta Pusat. Tentunya diikuti pula oleh daerah-daerah lainnya diseluruh pelosok tanah air Indonesia mulai dari Sabang hingga Merauke.

Namun tidaklah demikian hal nya di Pulau Simeulue, berita tentang Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tersebut baru dapat diketahui oleh masyarakat Simeulue di Sinabang pada tanggal 25 September 1945 atau 39 hari setelah Proklamasi Kemerdekaan itu dikumandangkan.

Menurut catatan sejarah bahwa, berita dalam bentuk teks Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tersebut dikirim oleh Letnan Nasir dari Tapak Tuan (Aceh Selatan) melalui sebuah perahu layar yang bernama “Lenggang Mangat”.

Setelah diterimanya berita dan teks Proklamasi Kemerdekaan tersebut, atas prakarsa dan inisiatif beberapa tokoh dan masyarakat, dilaksanakanlah sebuah upacara yang sederhana bertempat dikantin tentara Jepang (Bushi Hai Koyo) milik saudara Bintang, seorang penduduk yang berasal dari Desa Salur Kecamatan Teupah Barat (jalan Perdagangan Sinabang).

Dalam upacara sederhana yang bersejarah itu bertindak selaku pembaca teks Proklamasi Kemerdekaan adalah R. Sunarto Kepala Stasiun Radio Sinabang dan Abd.Wahab Siregar pegawai Pabean (Bea Cukai) Sinabang, sedangkan yang melakukan pengibaran Bendera Merah Putih adalah Sutan Ruswin  dan Aminul Bin Ilyas Badu Amu.

Demikianlah sekilas torehan sejarah tentang pembacaan teks Proklamasi Kemerdekaan dan pengibaran Bendera Merah Putih untuk pertama kalinya di Pulau Simeulue yang perlu diketahui bersama.

Mengetahui sejarah tentang daerah adalah perlu dalam rangka membangkitkan rasa cinta tanah air dan daerah sendiri, terutama dikalangan generasi Simeulue yang akan melanjutkan estafet pembangunan dalam berbagai ilmu dan profesi.

Kendati pun kita tidak dapat melihat dan menyaksikan tempat bersejarah dimana dibacakan teks Proklamasi Kemerdekaan dan pengibaran Bendera Merah Putih tersebut dalam bentuk Monumen atau Prasasti, karena berada didaerah pertokoan, namun monumen dan prasasti tersebut dapat kita bangun dalam jiwa dan diri pribadi kita sebagai insan yang menghargai sejarah dan para pendahulunya.

Dirgahayu Republik Indonesia dan Majulah Simeulue. Simeulue ku, Simeulue mu dan Simeulue kita.

Tokoh Masyarakat Simeulue Serta Pemerhati Seni dan Budaya Sejarah
×
NewsKPK.com Update