Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi membuka secara resmi sosialisasi tersebut yang dihadiri pula oleh Kepala Bidang Pelayanan Informasi dan Kerjasama UPT Perpustakaan Proklamator Bung Karno Kota Blitar Agus Sutoyo.
Kami memberikan apresiasi ke perpustakaan Proklamator Bung Karno yang telah memberikan sosialisasi kepada warga Sukabumi,'' ujar Wali
Kota Sukabumi Achmaf Fahmi. Hal ini dalam rangka menguatkan semangat literasi di Sukabumi dan sosialisasiken keberadaan perpustakaan proklamator Bung Karno.
Sehingga akan lahir nilai dan semangat nasionalisme yang tetap ada dan memperkokoh keberadaan negara kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Di mana sosialisasi perpustakaan ini menjadi media untuk membangkitkan semangat tersebut.
Pentingnya sejarah kata Fahmi sesuai dengan kaidah agama yang menyatakan sejarah akan memberikan pembelajaran terbaik dalam kehidupan. Ulama besar Sayyid Qutb menyatakan seorang mukmin makin sempurna imannya ketika dia memahami sejarah.
Sementara Bung Karno menyebutkan Jas Merah atau jangan sampai melupakan sejarah karena karakter dan sikap perilaku kita akan terbentuk dengan mengetahui sejarah.
Fahmi menuturkan,
Sosialisasi perpustakaan proklamator Bung Karno ini dilakukan pada saat yang tepat untuk memperbaharui diri dan merekatkan serta merajut kembali ikatan persaudaraan bernegara dan berbangsa. Perpustakan menjadi sumber inspirasi selain sebagai sumber informasi. Bahkan perpustakaan bukan hanya membaca buku tapi sebagai peningkatan kesejaheteraan.
Di Sukabumi juga kata Fahmi terdapat rumah pengasingan Bung Hatta di Jalan Bhayangkara. Tempat ini juga menjadi sarana untuk belajar sejarah dan menumbuhkan semangat nasionalisme.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Kota Sukabumi Nicke Siti Rahayu menambahkan, maksud dan tujuan sosialisasi tersebut menumbuhkan semangat nasionalisme bagi generasi penerus bangsa dalam era informasi.
Selain itu menggali ide, pemikiran dan ajaran serta idealisme Bung karno sebagai sumber inspirasi memantapkan kembali nasionalisme Indonesia untuk mensosialisasikan perpustakaan sebagai sarana dalam mencerdaskan sekaligus melestarikan nasionalisme Indonesia.
Diharapkan tutur Nicke, tersosialisasinya nasionalisme Indonesia dan idealisme Bung Karno sebagai titik balik membangun kembali rasa nasionalisme Indonesia melalui perpustakaan dan pendidikan karakter bangsa.
Kegiatan ini diikuti oleh 300 peserta terdiri dari para pelajar, kepala sekolah, guru, pustakawan Aparatur Sipil Negara, budayawan, dan tokoh masyarakat. Selain sosialisasi perpustakaan, dalam acara itu juga digelar pameran koleksi buku Bung Karno.
Kepala Bidang Pelayanan Informasi dan Kerjasama UPT Perpustakaan Proklamator Bung Karno Kota Blitar Agus Sutoyo mengatakan, perpustakaan proklamator ini bagian dari perpustakaan nasional. '' Ada dua perpustakaan kepresidenan yakni Bung Karno di Blitar dan Bung Hatta di Bukittinggu Sumatera Barat, cetus dia.
Kedua perpustakaan ini fungsinya sama kata Agus, ikut menjaga dan melestarikan sejarah pemikiran kedua tollkoh besar proklamator. Di perpustakaan itu tersedia baik buku tulisan baik Bung Karno dan bung Hatta.
Kami ingin memperkenallan sisi sejarah bukan fisik saja tapi mengenalkan dalam bentuk digital,'' kata dia. (@ryo)
