Saat ini kebun Dosin dipimpin oleh Aswin Ginting selaku Manejer dan Deni Hutagalung Selaku Asisten Kepala, minimnya pelatihan bagi kariawan,hingga penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) tidakdilaksanakan, Manejemen kebun Dosin mulai Asiten afdiling,Asisten Kepala ( Aska) sampai Manejer dengan sengaja tidak menerapkan K3 bagi kariawan,dan mengerjakan pemeliharaan TBM/TM tidak sesui rotasi.
Seperti dijelaskan oleh MS karyawan panin kebun Dolok Sinumbah,"selama Aswin Ginting menjadi Manejer di Kebun Dosin,tidak perna ada lagi jata sefti kerja seperti Helm, Sepatu,sarung tangan, tojok, gancu,egrek, bambu egrek dan masker untuk meracun.
"Kariawan panin,muat dan boyan biasa mendapat jata sefti kerja sesuai pekerjaanya, namun helm dan sepatu seluruh kariawan wajib mendapatkanya,namun sejak dua tahun terahir kami tidak ada lagi yang mendapatkan sefti tersebut, merasa sangat membutuhkan ahirnya kami beli sendiri sepertiKampak, Egrek, bambu, Beko dan sepatu,makanya dikebun Dosin sangat jarang kariawan menggunakan helm dan sepatu karet,kami belum tau apakah sefti kerja memang sudah tidak diberikana lagi oleh PT Perkebunan Nusantara IV,atau ini hanya permainan manejemen kebun Dosin,soalnya sampai saat ini tak ada kejelasan dari manejemen.jelas MS.
Terpisah JK salah seorang kariawan muat mengatakan,"Apalah mau ku bilang bang, macam inilah dinas kami kerja dilapangan,tak perduli manejer sama kami,buktinya kami gak pernah ditanyai soal kelengkapan APD kami sama manejer bahkan kelengkapan sefti kerja kami juga sudah dua tahun tak terima,manejemen hanya menekan kami dengan target produksi harus tercapai,namun tidak memikirkan keselamatan kariawan “. Ujarnya JK.
Aswin Ginting salah satu Manejer di PT Perkebunan Nusantara IV,dirinya dikabarkan keluarga orang kaya raya,dan tidak diragukan lagi kedekatanya dengan petinggi PTPN4 di Kandir,hal itu sangat mempengaruhi ke langgengan jabatannya,bahkan dikabarkan Dirut PTPN4 Siwi Peni takut mengambil kebijakan bila berurusan denganya,sehingga Aswin Ginting maupun Aska Deni Hutagalung bisa bekerja semaunya saja di Kebun Dosin.
"Satuan Pengamanan Internal (SPI) PTPN4 saja seakan mati suri tak mampu mengkoreksi pekerjaan kebun Dosin,kita lihat saja pemeliharaan TBM/TM tak sesui rotasi sehingga pohon sawit tertutup rumput dan kacangan,begitu juga tidak diperhatikanya kariawan saat bekerja,semua kariawan di kebun Dosin tidak memakai sefti saat kerja,"Buk Siwi Peni aja kabarnya takut bilah berurusan dengan Pak Aswin,sehingga dirinya cukup lama menjadi Manejer di Kebun Dosin,kalau tidak salah sudah tiga tahun lebih dia jadi Manejer disana,jelas DL kariawan Kantor Kandir PTPN4.
Amburadulnya manejemen kebu Dolok Simbah menimbulkan komentar berbagai kalangan,seperti dijelaskan KL Simanjutak SH,Negara telah mengatur tentang keselamatan kerja,yang diatur pada Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970,Tentang Keselamatan Kerja,dan Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2012 Tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3).
"Dinas Tenaga kerja Kabupaten Simalungun dan Provinsi Sumatera Utara juga mentulikan dan membutakan diri,melihat para kariawan kebun Dosin dijolimi,seharusnya dinas tenaga kerja peduli sebab kesalahan itu bisa masuk kerana hukum.
"Pada Peraturan itu dijelaskan tentang SMK3,merupakan
bagian sistem manajemen perusahaan secara keseluruhan dalam rangka pengendalian risiko yang berkaitan untuk melindungi keselamatan dan kesehatan para tenaga kerja melalui upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.Jelas KL Siamanjutak Ketua Bidang Hukum LSM-GEFRAK.
Pimpinan Kebun Dolok Sinumbah Manejer Aswin Ginting ,Edwin KTU dan Askep Deni Hutagalung,saat dikomfirmasi tak satupun yang membalas pesan yang layangkan pada ketiganya.(R-Tim).
