 |
| Prabowo Subianto memberi keterangan kepada wartawan di Jakarta, Rabu 8 Mei 2019. |
"Silakan saja mereka deklarasi kemenangan, tapi kami tak akui kemenangan yang diklaim pihak kubu 01 atau TKN itu," tegasnya, kepada Beritasatu.com, di Kertanegara 4, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (8/5/2019).
Menurutnya, BPN akan menolak hasil real count KPU yang konsisten menunjukkan kemenangan 01, termasuk bila hasil tersebut juga yang kelak diumumkan KPU. "Jelas kami akan gugat hal itu dan bawa masalah ini ke Mahkamah Konstitusi (MK)," ucap dia.
Namun Djoko tidak mau menanggapi terkait pernyataan Menko Polhukam yang menyebutkan upaya people power merupakan tindakan inkonstitusional dan akan ditindak tegas.
Sementara Direktur Relawan BPN, Ferry Mursyidan Baldan meyakini bahwa pihaknya memiliki data-data lengkap terkait kemenangan perolehan suara Prabowo-Sandiaga. Namun pihaknya sengaja belum bersedia membuka dulu data formulir C1 yang telah lama dikumpulkan.
"Kami ini kan bukan penyelenggara pemilu. Siapa penyelenggaranya, ya KPU. Kita ikuti data KPU dulu yang memang punya kewajiban membuka semua data aksesnya secara transparan. Yang jelas data form C1 dari KPU itu banyak yang tidak penuhi standar dan tidak asli lagi. Masa ada jumlah pemilih di TPS yang lebih dari 300 pemilih," ungkap dia.
"Lalu kini kenapa justru kami yang didorong-dorong supaya membuka data-data kami. Saya nyatakan nanti ada saatnya. Kami akan buka data kami, saat KPU sudah membuka semua datanya 100 persen dan pengumuman hasil pilpres. Lalu setelah itu, barulah kami buka untuk dibandingkan," tambah Ferry.red
Berita Satu
