"Masyarakat Siantar haram hukumnya jika berangkat people power ke Jakarta. Selain mengharamkan ajakan itu, dia juga menegaskan bahwa warga Kota Pematangsiantar tak akan ada yang pergi ke Jakarta pada tanggal 22 Mei 2019 mendatang. "Kalau berbicara people power, masyarakat siantar tidak akan terkontaminasi. Aku yakin tidak ada yang akan berangkat. Yang berangkat orang gila itu," ucap Hefriansyah.
Perlu diketahui, pada hasil hitungan Pemilu 2019 di Kota Pematangsiantar, pasangan Joko Widodo-KH Ma'aruf Amin menang telak di Kota Pematangsiantar meraih 77,13 persen. Sementara pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno meraih suara sebanyak 22,62 persen.
Hefriansyah juga mengajak seluruh warga menunggu penetapan Pemilu Legislatif dan Pemilihan Presiden (Pilpres) tahun 2019 diumumkan oleh Komisi Pemilihan Umum RI (KPU-RI). Dia mengimbau agar seluruh warga Kota Pematangsiantar tidak ikut dalam gerakan people power, yang ajakan itu marak saat ini, terutama melalui media sosial.
“Saya mengimbau kepada seluruh warga Pematangsiantar agar jangan ikut-ikut melakukan gerakan inkonstitusional. Apalagi saat ini bulan Ramadhan, di mana umat Islam sedang menunaikan ibadah puasa, dan juga menjelang Idul Fitri,” tegas Hefriansyah, Jumat (17/5/2019).
Hefriansyah juga sangat mengapresiasi pelaksanaan Pemilu dan Pilpres di Pematangsiantar yang berlangsung aman dan damai. Dia juga mengingatkan, apapun hasil Pemilu yang akan diumumkan KPU, adalah hasil pilihan masyarakat,
“Siapapun nanti presiden, ya tetap memperhatikan warga negara Indonesia secara keseluruhan dan masyarakat juga harus paham presiden yang terpilih adalah Presiden Indonesia untuk mensejahterakan rakyat Indonesia,” tutur Hefriansyah. (Tim/Red)
