Opini
Frans Saragih
Aktivis 98
Pemerhati Masalah Sosial Masyarakat
Perhelatan Pesta Demokrasi Indonesia 2019 telah usai, antusiasme masyarakat dirasakan ini merupakan yang tertinggi dalam catatan pesta demokrasi Indonesia.
Antusiasme itu tidak hanya dirasakan di dalam negeri, bahkan hingga ke luar negeri. Dimana banyak masyarakat Indonesia di luar negeri datang berbondong bondong untuk memilih, bahkan ada yg melalui pengiriman surat/pos.
Pesta demokrasi tersbut ternyata tidak berjalan sempurna seperti yg kita harapkan. Banyak temuan praktek kecurangan ditemukan, di luar negeri kasus di Malaysia, di dalam negeri juga terjadi. Bahkan bawaslu sendiri menemukan beberaoa praktek kecurangan.
Hal ini diperparah dengan pengakuan KPU sendiri ada salah input data. Hal ini mengundang komentar pakar hukum Prof Mahfud MD yg merasakan KPU tidak profesional hingga salah input data di beberapa daerah.Belum lagi dengan banyaknya kardus kotak suara yg rusak dan beragam peristiwa yg lain.
Rakyat Indonesia berharap dengan antusiasme yg begitu tinggi dapat menghasilkan hasil yg sangat legitimate. Ini semua akhirnya tercoreng dan diperparah dengan kejadian saling claim kemenangan diantara kedua paslon capres, sehingga rakyat bingung yg mana harus dipercaya.
Hai KPU jangan tutup mata anda, rasakan jeritan rakyat Ingin Pesta Demokrasi yg jujur dan bermartabat. Harapan masyarakat kepada KPU sangat tinggi....mampukah KPU menjadi obat dari beragam kekisruhan Pemilu kali ini ? Jadilah penyelenggara yg adil...kalah menang adalah hal yg biasa.
Tapi bersikap bijaklah sebagai penentu nasib bangsa. Masyrakat Indonesia dan Bangsa Indonesia saat ini berada dalam penantian, dan KPU penentunya....Jangan Cederai harapan rakyat Indonesia.