Menurut sumber dilokasi,tindakan humas yang melindungi pelaku dan menyuruh melarikan diri menuai tandan tanya,apakah humas tersebut ada kerja sama pada pelaku untuk melakukan peredaran narkoba dilokasi tersebut,sementara kita tau Narkoba menjadi musuh Negara.
Sumber RP mencurigai ada kerja sama antara pelaku dan humas, sebab Humas PKS nekat melepaskan pemilik sabu bernama Somat,pelaku sendiri merupakan pekerja sortasi di PKS tersebut.
"Awalnya pekerja bongkar menemukan sabu sebanyak empat paket besar yang disembunyikan Somat,barang haram itu diambil Somad dari truk tranportasi PKS yang baru masuk ke lokasi perusahaan.
Pekerja bongkar membawa barang haram milik Somat ke pos jaga,security bernama Amir menyatakan benda itu adalah narkotika jenis sabu,selanjutnya melaporkan ke Danton Erbin Siringo-ringo,Danton pun melaporkan pada Humas PKS,tak beberapa lama Humas PKS Januar Sinaga datang dan memanggil Somat,Somat pun mengakui barang haram itu berasal dari Tebingtinggi.
Entah pikiran apa yang ada di otak kepala Januar Sinaga,dirinya mala membuat keputusan membuat surat pernyataan yang isinya barang haram itu adalah benar milik Somat.
Anehnya saat membuat surat pernyataan tersebut Somat dan Humas disaksikan Kapos Hatonduhan Aiptu Girsang Sinaga, Usai surat pernyataan dibuat, Somat pun disuruh melarikan diri,dan sang Kapos tak berbuat apa-apa.
Sekira pukul 19.00 WIB, ada 3 orang petugas Polsek Tanah Jawa datang,Namun petugas kesal, sebab Humas dan Kapos tidak menyerahkan pemilik, hanya narkotika itu diserahkan.
Ketiga petugas pun pergi meninggalkan PKS tersebut,tak berselang lama Januar Sinaga terlihat pergi ke arah Tanah Jawa, namun kurang pasti apakah ke Polsek atau tidak,kabarnya Januar Sinaga pulangnya subuh hari.
Kapolsek Tanah Jawa Kompol J.Panggabean belum memberikan keterangan,panggilan seluler dan SMS yang di tunjukan padanya belum mendapatkan balasan.(R-Tim)
