Jakarta – Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII) meminta Presiden Prabowo Subianto segera turun tangan memastikan keselamatan warga negara Indonesia (WNI) yang tergabung dalam misi kemanusiaan Global Sumud Flotilla (GSF) menuju Gaza, Palestina.
Desakan itu disampaikan menyusul laporan adanya penangkapan ratusan aktivis kemanusiaan setelah Israel diduga membajak 13 kapal yang menjadi bagian dari rombongan GSF.
Wakil Sekretaris Jenderal PB PMII, Yusril, mengatakan kondisi di perairan semakin mengkhawatirkan karena militer Israel terus melakukan intersepsi terhadap kapal-kapal yang mencoba menembus blokade Gaza.
> “Kami mendapat informasi langsung dari salah satu perwakilan Indonesia, Husein Gaza, yang saat ini berada di kapal pengamat Summertime. Sementara dua relawan lain, Wanda Hamidah dan Muhammad Faturahman, masih tertahan di Sicilia, Italia, akibat kerusakan kapal,” ujar Yusril, Rabu (2/10).
Menurut Yusril, informasi terakhir menunjukkan sejumlah aktivis dari Malaysia sudah ditangkap, sementara kapal lain terus dihadang angkatan laut Israel. Situasi ini membuat PB PMII mendesak pemerintah Indonesia tidak tinggal diam.
> “Kami meminta Presiden Prabowo turun tangan, sesuai komitmennya di PBB tentang kepedulian Indonesia terhadap Palestina. Negara harus memastikan keselamatan relawan kita hingga kembali ke tanah air dengan selamat,” tegasnya.
Yusril menambahkan, keberangkatan rombongan Global Sumud Flotilla melibatkan aktivis dan relawan dari 45 negara. Mereka membawa misi kemanusiaan untuk menyalurkan bantuan dan menembus blokade yang selama ini membuat Gaza terisolasi.
PB PMII menegaskan, pemerintah Indonesia berkewajiban memberikan perlindungan maksimal kepada warganya di luar negeri, terlebih saat terlibat dalam misi kemanusiaan yang penuh risiko.
> “Keselamatan WNI harus menjadi prioritas. Kami tidak ingin ada korban akibat agresi Israel terha
dap relawan,” tutup Yusril.