Simalungun, Sumut - Belasan hektar areal lahan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei,saat ini alih pungsi ke konversi tanaman ubi kayu,Kawasan KEK) Sei Mangkei yang berada di Kecamatan Bosar Maligas,Kabupaten Simalungun ini, direncanakan sebagai salah satu kawasan industri nasional berbahan baku Kelapa Sawit,dengan adanya kawasan tersebut, diharapkan dapat menarik investor luar Negeri dan domestik dalam meningkatkan sentra perekonomian nasional.
Sayangnya puluhan hektar lahan milik Kawasan saat ini terlihat ada kejanggalan dan menjadi perbincangan warga sekitar, sebab di areal kawasan tersebut,yang awalnya ditumbuhi tanaman kelapa sawit dan tanaman karet,kini malah beruba pungsi dikonversi menjadi tanaman ubi kayu.
Agus Salim Siregar salah satu pemerhati Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Siantar - Simalungun saat di temui di Perdagangan, Rabu (28/4/2021) mengatakan,"ada keanehan dan lucu melihat tanaman Ubi Kayu di lahan areal KEK Sei Mangkei tersebut,"setau saya areal KEK Sei Mangkei untuk kawasan industri atau perusahaan. "Ini kok bisa ada ber hektar-hektar lahan ditanami ubi kayu.
"Ini suda diluar dari rencana,dan bila itu milik PT.Kinra apa ada anggaran untuk menanam ubi,atau ada dugaan kita,bahwa penanaman Ubi kayu itu,menjadi ladang penghasilan pribadi para pejabat PT Kinra.
Bila penanaman Ubi Kayu itu hanya untuk keuntungan pribadi para pejabat PT.Kinra, itu menyalai aturan,para pejabat PT.Kinra melakukan penyalagunaan jabatan untuk menguntungkan dirinya atau kelompoknya,Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK-RI) harus audit anggaran itu dari mana,kalau tumpang sari juga harus ada aturanya,ucap Agus.Rabu 28/04/2021.
Terpisah,Humas PT Kawasan Industri Nusantara (KINRA) Andre saat di konfirmasi di Sei Mangkei pada Selasa (20/4/2021) mengatakan, tanaman ubi kayu yang ada disekitar lahan KEK Sei Mangkei milik pihak PT KINRA,dengan alasan memanfaatkan lahan kosong yang belum dipakai. Namun bila nanti areal mau dipakai tanaman akan dibersihkan, ucapnya (R-01)
