Notification

×

Iklan

Iklan

Tiga Desa Di Taliabu Barat Gagal Teraliri Listrik, Akibat Tanaman Warga

Rabu | 3/31/2021 WIB Last Updated 2021-03-31T01:11:09Z


BOBONG - Keterlambatan pembebasan lahan yang dilakukan pemerintah daerah kabupaten Pulau Taliabu melalui bagian Tata kelola pemerintahan sekretariat daerah kabupaten Pulau Taliabu selama ini ternyata tidak hanya menghambat pembangunan bandara bobong, sebab sebanyak tiga desa di kecamatan Taliabu barat juga saat ini gagal teraliri listrik akibat belum adanya pembebasan tanaman masyarakat Di Desa Talo kecamatan Taliabu barat yang tak mengizinkan tanaman mereka di tebang. 


Padahal, sejak tahun tahun kemarin jaringan listrik telah dipasang hingga ke desa Holbota, namun hingga saat ini pihak PLN Bobong mengaku belum bisa mengaliri listrik di desa itu lantaran pemilik lahan di Desa Talo belum mengizinkan penebangan tanaman mereka untuk pembebasan jaringan PLN dari gesekan tanaman mereka.


Kondisi ini sangat disayangkan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Pulau Taliabu, Muhammad Jainal Ashar karena keinginan masyarakat untuk menikmati listrik di tiga desa kecamatan Taliabu barat saat ini belum bisa terjawab akibat keterlambatan pembebasan tanaman milik warga di desa Talo.


Padahal kata dia, jika pembebasan lahan segera dilakukan oleh pemerintah daerah, bukan  warga desa Holbota saja yang dapat menikmati listrik, melainkan desa tetangga lainnya seperti desa Kawalo dan desa Woyo pun ikut bisa merasakan listrik dari PLN Bobong yang saat ini telah mendapatkan penambahan mesin meski berstatus kontrak.


" Saya harapkan pemerintah daerah segera mengambil langkah terkait ganti rugi tanaman masyarakat di Desa Talo. maksud saya, biar belum langsung dibayar tahun ini, tapi minimal mulailah melakukan pendataan tanaman masyarakat yang akan diganti rugi, soal pembayarannya biar bukan tahun ini yang penting Pemda data dulu lah, karena kalo sudah di data semua itu tinggal dari Pemda saja biar ditebang sekarang juga boleh ganti ruginya dari belakang saya pastikan bisa itu, asalkan pemda mau untuk membayar pada tahun berikutnya" katanya kepada media ini di halaman kantor Bupati (30/3/2021) kemarin.


Sebab dia menilai, keinginan masyarakat ditiga desa yang merupakan desa desa sekitar daerah ibukota ini sudah sangat ingin menikmati listrik negara. Disamping itu, tambahan mesin baru untuk PLN Bobong saat ini sangat memungkinkan untuk menambah beban untuk tiga desa tersebut.


" Jadi ini sebenarnya tinggal dari pemda saja, jika pembebasan segera dilakukan maka masyarakat tiga desa ini sudah bisa nikmati listrik, karena kapasitas PLN Bobong saat ini sudah bisa jangkau sampe di kawalo dan Woyo, untuk itu saya akan berkoordinasi lagi dengan instansi terkait agar hal ini bisa dipercepat" tegasnya.


Sebelumnya, kepala PLN Bobong, Irfan Tahir mengatakan pihaknya sudah dapat mengaliri listrik di desa Holbota, hanya saja sejumlah pemilik lahan tanaman di desa Talo belum mengiyakan tanaman mereka ditebang sebelum ada ganti rugi, sementara pihak PLN tidak memiliki anggaran pembebasan lahan tanaman sehingga Pemerintah daerah lah yang dianggap paling bertanggung jawab untuk melakukan pembebasan lahan tanaman untuk kepentingan masyarakat.


" Kita sebenarnya sudah bisa nyalakan listrik sampai ke Holbota, karena jaringan listrik sudah sampai di sana, tapi karena itu, lahan tanaman di seputar desa Talo itu saja yang mereka tidak mau pohon kelapa dan tanaman mereka ditebang, sementara kita tidak punya Anggaran itu kecuali Pemda yang bebaskan supaya kita tinggal nyalakan saja" tukasnya.


Amatan media ini, Jaringan listrik yang telah terpasang dari desa Talo hingga desa Holbota sejak beberapa tahun lalu itu sudah terlilit pepohonan milik warga petani, bahkan sebagian kabelnya mulai terputus dan tak terurus,(Jek)

×
NewsKPK.com Update