Kampar-Provinsi Riau - Diduga Pelaksanaan pembangunan Dana Desa Desa di bukit Betung, di laksanakan tidak sesuai dengan RAB, belum ada audit insfektorat Kabupaten Kampar, bangunanya sudah runtuh diduga di alaskan musibah bencana banjir.
Berdasarkan hasil Pantauan wartawan terkait pembangunan draniase dan pembangunan kolam di samping kantor Kepala Desa diduga belum di audit tim insfektorat kampar, ironisnya bangunannya sudah hancur.
Bangunan draniase dan kolam diduga di bangun asal jadi sebagai contoh draniase di buat tulang besi 11 in dengan dua batang dengan cara memanjang saja, sehingga ketahanan bangunan tidak kuat.
Dari keterangan narasumber awak media di Desa bukit betung yang minta nama jangan di publikasikan mengatakan kalau masalah pembangunan bersumber Dana APBN bisa di katakan diduga 50 persen terlaksana tetapi tidak sesuai dengan RAB sehingga mudah rusak, dan ada dugaan kami masalah banjir itu dijadikan suatu alasan, dalam pemeriksaan insfektorat, sebutnya.
Saat kadis PMD Kabupaten Kampar di Kantornya beberapa waktu yang lalu terkait pengajuan pencairan Dana Desa (DD) tahap pertama tahun anggaran 2020, kata Kadis PMD pengajuan sudah ada yang 45 Desa,Tiga Desa Sudah pencairan 40 persen dan 150 juta dialokasikan untuk Covid 19,dan sisanya padat karya, katanya
Saat disinggung terkait pemeriksaan insfektorat anggaran tahun 2019 sebagai ajuan pengajuan kata Kadis itu sudah ranah insfektorat komfirmasi ke beliau. tutur Bapak Kadis PMD Kampar.
Ketika kepala insfektorat yang dikonfirmasi wartawan via whatspp nya terkait tim audit insfektorat kedesa Bukit betung 4 aitem pertanyaan sampai berita ini di kirim belum mendapat jawaban.
Masyarakat desa bukit betung berharap kepada bapak bupati Kampar untuk memonitor tim insfektorat dalam melaksanakan audit pelaksanaan Dana Desa Desa Bukit Betung tahun anggaran 2019 yang lalu, agar tidak asal diaudit saja.tutup nya
Rilis
(Tim ) wrds
