Kuala Tungkal - Pjs Kepala desa sungai ari,berisinal (JS) dikecamatan Batang asam, Kab Tanjab barat, dituding telah membohongi masyarakat nya dan diduga telah melakukan menyalahgunakan Jabatan dan kekuasan nya selaku Kepala desa, dengan berperan diduga sebagai sub kontraktor pemasangan jaringan listrik didesa tersebut. 04/20.
Trik yang dilakukan oleh Pjs Kepala desa (JS) beserta kroninya ialah dengan menugaskan para RT nya untuk melobi masyarakat agar dalam pengurusan serta pembayaran biaya rencana pemasangan jaringan listrik kedesa tersebut harus melalui pemerintah desa.
Jadi untuk uang muka atau biasa disebut uang DP untuk pembayaran jaringan arus listrik tersebut masyarakat harus membayar uang DP sebesar rp 1,5juta dari total biaya hingga rp 2,8juta untuk KWH 1300 WT, sedangkan untuk meteran 900 WT rp 2,5juta sudah termasuk untuk biaya pemasangan meteran listrik.
Hal ini disampaikan beberapa warga desa sungai ari kepada media ini yang enggan menyebutkan namanya sebut saja (ucok).
"Namun sampai saat ini janji untuk pemasangan jaringan listrik yang katanya akan segera terpasang tersebut belum terlihat wujudnya, akibat hal ini kami masyarakat menganggap bawasanya Pjs Kepala desa kami, (JS) seorang pembohong dan biau juga diduga telah menyalah gunakan Jabatanya sebagai kepala desa yang gak perlu harus memgurusi hingga untuk pembayaran meteran listrik PLN. Ujarnya.
" Sekitar bulan 12/2019 lalu Kami warga disini didatangi oleh pak RT, yang katanya disuruh oleh kepala desa, pak (JS) untuk meminta uang DP rp1,5juta, untuk pemasangan jaringan listrik PLN, itupun harus dibayarkan dalam tempo dua hari sejak disampaikan oleh pak RT ke masyarakat,dengan meminjam uang kesana sini kami pun membayar nya.
"Dalam hal ini kami masyarakat yang sudah membayar biaya pemasangan jaringan listrik sebesar rp 1,5juta tersebut berencana akan melaporkan hal ini kepada pihak terkait.dan akan didampingi oleh LSM didaerah ini. Tambahnya.
Untuk mengetahui lebih jauh, kami juga mencoba mengkompirmasi Pjs Kepala desa Sungai ari berisinal (JS) melalui via WA, namun sampai berita ini diturunkan belum juga ada jawaban dari Kepala desa (JS) tersebut. /ngl.
