![]() |
Anggota DPRD saat di ruang Penyimpanan PMT |
ROTE NDAO - Kunjungan kerja (kunker) Komisi B Denison Mooy ,SE maupun Komisi A,Feky M Boelan, DPRD Kabupaten Rote Ndao, di Puskesmas Eahun Kecamatan Rote Timur,pada rabu (04/03/2020)
Kedatangan para anggota DPRD terkait berbagai laporan yang diterima,para Anggota DPRD didampingi Wakil Ketua DPRD Rote Ndao,Paulus Henuk SH,juga para kabid Dinkes Kabupaten Rote Ndao,diantaranya dr Rina Putjiati.
Kedatangan tersebut ditemukan sejumlah persoalan diantaranya PMT yang tidak disalurkan hingga mengalami kerusakan, Penumpukan PMT yang tidak tuntas disalurkan,Pemotongan dana JKN milik para staf puskesmas,dugaan Penjualan Aset Puskesmas Eahun,yaitu dua unit kendaraan roda dua(sepeda motor)oleh bendahara barang,serta tidak tersedianya tenaga supir pengemudi mobil ambulans,dan kekurangan tenaga cleaning servis.
sejumlah persoalan ini terbilang klasik yang masih menjadi hantu di lingkup Puskesmas Eahun, Pasalnya, persoalan yang ditemukan ini benar benar aneh.
Pada kesempatan itu ketua Komisi B,Deni mooy meminta agar Kepala Puskesmas Eahun Welhelmus F Henuk, harus berani jujur dan memberikan data terkait jumlah PMT yang di berikan oleh Kemenkes dan berapa jumlah PMT yang di angarkan melalui APBD Rote Ndao,yang diklaim pihak puskesmas dari dana BOK serta data base by name by adres jumlah penerima gizi buruk maupun pra gizi buruk, balita dan ibu hamil,dan tentunya sesuai juknis yang ada .
Hal senada juga di tambahkan wakil ketua DPRD Rote Ndao,Paulus Henuk,pihaknya mempertanyakan sistim penyaluran PMT yang susai juknis dan bagaimana jika terjadi kelebihan PMT apakah juknis membenarkan untuk di berikan kepada balita pra gizi buruk dan ibu hamil sebab telah beredar di media bahkan fakta saat ini pihaknya melakukan kunker masih menemukan sejumlah stok tahun 2018 yang tersimpan rapi begitupun dengan Stok PMT tahun 2019 yang masih tersisa
Pihaknya juga mempertanyakan apakah bantuan PMT dari Kemenkes ini berdasarkan usulan dari Puskesmas ataukah tidak ?bahkan sangat di sesalkan ada PMT yang akhirnya rusak dan lenyapkan akibat dari tidak didistribusikan secara baik
Selain itu Paulus Henuk juga meminta agar Pihak puskesmas segera berkoordinasi dengan dinas terkait untukn ditambahkan tanaga Supir serta Cleaning Servis
Sementara itu Kepala Puskesmas Eahun Kecamatan Rote Timur,Welhelmus F Henuk kepada para anggota DPRD mengaku bahwa stok PMT tahun 2018 semua sudah terbagi habis sejak 20 Februari 2020,sedangkan untuk PMT tahun 2019 masih terus di lakukan pembagian sesuai kebutuhan,dan PMT di puskesmas Eahun sendiri mengalami kelebihan pasalnya tanpa melalui permintaan pihak kemenkes memberi bantuan cukup banyak
Sedangkan terkait pemotongan dana JKN serta dana program kerja tiap bidang,dirinya mengaku bahwa pemotongan dana para tenaga honorer sudah berdasarkan kesepakatan bersama ,kepala Puskesmas kemudian berdalil dengan berbagai macam alasan bahkan dirinya tidak mampu menjelaskan terkait sejumlah bantuan makanan untuk balita serta ibu hamil yang akhirnya sudah rusak dan di musnahkan serta pemotongan dana JKN yang menjadi hak para tenaga medis pada tahun 2018 yang sama sekali tidak bayarkan kepada penerima hak.
Akibat dari adanya berbagai persoalan yang terjadi di puskesmas Eahun Ketua Komisi B,Wakil Ketua DPRD dan para Anggota DPRD yang hadir meminta agar Kepala puskesmas Eahun segera mempersiapkan segala data berkaitan dengan berbagai persoalan yang terjadi di puskesmas Eahun,di karenakan dalam waktu dekat akan segera di jadwalkan Rapat dengar Pendapat(RDP)antara DPRD dan Pemerintah Kabupaten Rote Ndao,dalam hal ini bersama OPD terkait Dinas Kesehatan Kabupaten Rote Ndao,dan Puskesmas Eahun .
Pada saat melakukan Kunjungan Kerja para Anggota DPRD yang turut hadir di puskesmas Eahun diantaranya Charli Lian,Deni Zakarias,Miegel Beama,Nur Yusak Ndu Ufi,Anton Ndun,Gustaf Folla, sangat kaget,pasalnya meskipun sudah melihat secara langsung kebenaran dari berbagai informasi yang beredar namun kepala Puskesmas Eahun masih saja berupaya mengelabui,salah satu contoh dirinya mengaku bahwa seluruh PMT tahun 2018 sudah selesei di distribusikan sejak tgl 20 Februari 2020 Namun faktanya masih tersisa dan tersimpan di ruangan (KIA) Puskesmas Eahun,bahkan Kepala Puskesmas berusaha mengelabui para Anggota DPRD ,namun akhirnya berhasil di temukan begitupun dengan Aset milik Puskesmas Eahun yang di duga telah di jual oleh Bendahara barang.
Akibatnya para anggota DPRD sangat sesalkan tindakan yang di lakukan oleh Kepala Puskesmas Eahun Welhelmus F Henuk,yang nekat momotong berbagai dana program maupun dana JKN milik para staf secara sepihak bahkan terkait penjualan aset serta sejumlah makanan tambahan yang rusak dan di musnahkan.(AL)