Notification

×

Iklan

Iklan

Seorang Nenek Di Vonis Penyakit Rasidci Ca Paratis, Butuh Uluran Tangan.

Sabtu | 2/15/2020 WIB Last Updated 2020-02-15T02:03:15Z
Kaur, Bengkulu –Jamaliah (70) atau Nekyak salah satu warga Desa Jembatan Dua Kecamatan Kaur Selatan yang didiagnosa menderita residci ca paratis atau tumor jinak, saat ini membutyhkan bantuan. Pasalnya Benjolan di leher yang dialami kian hari semakin besar. Padahal dua tahun lalu, yang bersangkutan baru saja menjalani operasi di RSUD M Yunus Bengkulu. Sayangnya tomor kembali menggerogoti leher wanita tua yang berfrofesi sebagai tukang pijat didesa itu.

Anak kandungnya yakni Zuraidah (45)mengungkapkan, belum ama ini pihak keluarga sempat kembali membawa ke M Yunus bengkulu namun malah dirujuk k Rumah Sakit dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta, mendengar informasi itu pihak keluarga mulai kebingunan untuk biaya berobat. Apalagi diketahui Jamaliah selama ini tinggal bersama anak perempuan dan menantunya, sementara suaminya sudah lama meninggal. Sehingga kebutuhan untuk berobat hingga menjalani operasi ke Jakarta tentu sangat memberatkan. “Saat ini mak (ibuk) hanya menjalani pengobatan alternatif dan terkadang dibawa ke dokter umum diberikan obat penahan rasa sakit saja,” ujarnya.

Zuraidah mengakui pihaknya pernah mengajukan bantuan dengan Baznas Kaur disaat menjalani oprasi dua tahun yang lalu. Pihak keluarga mendapat kucuran bantaun Rp 2 juta, sehingga saat ini pihaknya sudah merasa tak berani lagi meminta bantuan kembali.

 Sedangkan saat ini Jamaliah terkadang membutuhkan biaya pengobatan karna sakit sampai dua kali dalam satu minggu. “Minggu kemarin kami bawa ke pengobatan alternatif di Bengkulu Selatan tapi kami juga kesulitan dana sebab dibutuhkan dana sebesar Rp 12 juta untuk biaya pengobatannya,” ungkap anaknya yang berfrofesi sebagai pasukan kuning atau tukang sapu jalanan dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kaur.

Ungkapan yang sama juga disampaikan menantunya yakni Sarpulung (50) yang berprofesi sebagai nelayan itu menegaskan mertuanya pertama menderita pembekakan dileher beberapa tahun yang lalu. Awalnya benjolan itu tidak terlalu besar yakni sebesar telor cicak, namun lama kelamaan terus membengkak hingga terus membesar.

Pihak keluarga akhirnya memutuskan membawanya ke RSU M Yunus, pihak dokter memutuskan untuk melakukan operasi, namun setelah sembuh dan tak lama dari itu terjadi kembali pembengkakan. “Kami dari keluarga benar-benar kesulitan dalam pendanaan untuk biaya pengobatan,” ujarnya.

Dia mengakui mertuanya itu memegang BPJS atas nama Jamaliah dengan nomor 0000330665883, namun pihak keluarga memastikan untuk biaya pengobatan ke Jakarta tentu tidka hanya cukup dengan memang kartu BPJS saja namun juga butuh biaya yang tidka sedikit. Sehingga bila ada pihak dermawan atau pemerintah yang bersedia membantu tentu dengan senang hati pihak keluarga akan menyapaikan ucapan terima kasih.  “uluran tangan dari dermawan tentu sangat kami harapkan, sebab saat ini mertua saya sering mengeluhkan mengeluhkan kesakitan,” tutupnya. (SUMANTRI)
×
NewsKPK.com Update