Kuala tungkal, newskpk- siswi sebut saja namanya "butet" yang masih duduk di kls 2 SMP didesa sungai rotan, kecamatan merlung, kabupaten tanjung jabung barat, prov jambi. 28/01/20.
Kedua pemuda ini masing masing berisinal (A) dan (D) yang masih merupakan tetangga korban, salah satu terduga pelakunya merupakan siswa KLS XII di SMAN didesa sungai rotan, sedang yang satunya lagi sehari harinya berkerja disebuah perusahaan perkebunan kelapa sawit didesa tersebut.
" kepada media ini orang tua korban berisinal (NG) mengatakan " Kejadian ini bermula dari dimana anak perempuan saya pada tanggal 10/10/2019 lalu sekitar jam 21.30wib,malam hari, baru pulang dari rumah teman nya untuk belajar kelompok, kemudian ditengah jalan di setop oleh kedua pelaku, dan membawa paksa puteri saya ke arah semak semak perkebunan kelapa sawit dekat perumahan perkebunan ini. Ujarnya.
" kemudian puteri saya tersebut diperkosa oleh kedua pelaku tersebut, sampai sampai henpon (HP) anak saya juga dirampas oleh kedua pemerkosa anak saya tersebut,, begitulah yang dijelaskan oleh puteri saya kepada kami orang tuanya. Tambahnya.
" Setelah malam kejadian itu, pagi harinya tanggal 11/10/19, kami langsung melaporkan kejadian ini ke Polsek merlung,dengan membawa puteri saya selaku korban,
" Setibanya di Polsek, setelah ditanyai polisi, anak ini/korban langsung di bawa kerumah sakit untuk di visum, lalu setelah membuat laporan polisi kami beserta anak saya ini disuruh pulang, katanya sambil menunggu penyelidikan dari kepolisian.ucapnya.
" Namun sampai saat ini,sudah jalan 3 bulan lebih setelah kejadian tersebut, namun sampai saat ini kedua terduga pelaku belum juga ada terdengar diamankan oleh pihak ke polisian,keduanya masih berkeliaran diluar sana.bahkan sepengetahuan kami pihak kepolisian juga belum pernah turun ke TKP. Tambahnya.
Kemudian setelah beberapa hari kemudian kami dari keluarga kedua belah pihak, sempat ada rencananya untuk menempuh jalan perdamaian,dengan istilah membayar uang perobatan korban, yang rencananya akan di jembatani oleh pihak terkait, namun hal tersebut pun tidak terwujud. Ujarnya.
Untuk mengetahui lebih lanjut kami menghubungi Kapolsek merlung, AKP Hardianto, melalui telepon selulernya via WA, untuk menanyakan berbagi hal,terkait kelanjutan penanganan permasalahan adanya dugaan pemerkosaan siswi SMPN tersebut,
" Salah satunya yaitu
Mengapa si pelapor tidak berikan oleh pihak kepolisian semacam surat bukti pelapor ?kemudian menurut pihak korban, pihak Polsek merlung, terkesan tidak berupaya melakukan pemanggilan dan penahanan terhadap kedua terduga pelaku ? dll
" Kepada wartawan newskpk, AKP Hardianto, terkait hal tersebut, melalui pesan (WA) nya beilau menbalasnya dengan mengatakan " pak..ini namanya bukan kompirmasi, ini merupakan intrograsi pak" ujarnya.
" Kemudian akibat lambatnya penanganan kasus tersebut, pihak keluarga korban berencana akan melaporkan masalah ini kepada komisi perlindungan anak indonesia (KPAI) yang akan didampingi oleh, Bapak A. Siregar salah satu Anggota LSM IPPANRI, Tutur orang tua korban./ngl.
Kedua pemuda ini masing masing berisinal (A) dan (D) yang masih merupakan tetangga korban, salah satu terduga pelakunya merupakan siswa KLS XII di SMAN didesa sungai rotan, sedang yang satunya lagi sehari harinya berkerja disebuah perusahaan perkebunan kelapa sawit didesa tersebut.
" kepada media ini orang tua korban berisinal (NG) mengatakan " Kejadian ini bermula dari dimana anak perempuan saya pada tanggal 10/10/2019 lalu sekitar jam 21.30wib,malam hari, baru pulang dari rumah teman nya untuk belajar kelompok, kemudian ditengah jalan di setop oleh kedua pelaku, dan membawa paksa puteri saya ke arah semak semak perkebunan kelapa sawit dekat perumahan perkebunan ini. Ujarnya.
" kemudian puteri saya tersebut diperkosa oleh kedua pelaku tersebut, sampai sampai henpon (HP) anak saya juga dirampas oleh kedua pemerkosa anak saya tersebut,, begitulah yang dijelaskan oleh puteri saya kepada kami orang tuanya. Tambahnya.
" Setelah malam kejadian itu, pagi harinya tanggal 11/10/19, kami langsung melaporkan kejadian ini ke Polsek merlung,dengan membawa puteri saya selaku korban,
" Setibanya di Polsek, setelah ditanyai polisi, anak ini/korban langsung di bawa kerumah sakit untuk di visum, lalu setelah membuat laporan polisi kami beserta anak saya ini disuruh pulang, katanya sambil menunggu penyelidikan dari kepolisian.ucapnya.
" Namun sampai saat ini,sudah jalan 3 bulan lebih setelah kejadian tersebut, namun sampai saat ini kedua terduga pelaku belum juga ada terdengar diamankan oleh pihak ke polisian,keduanya masih berkeliaran diluar sana.bahkan sepengetahuan kami pihak kepolisian juga belum pernah turun ke TKP. Tambahnya.
Kemudian setelah beberapa hari kemudian kami dari keluarga kedua belah pihak, sempat ada rencananya untuk menempuh jalan perdamaian,dengan istilah membayar uang perobatan korban, yang rencananya akan di jembatani oleh pihak terkait, namun hal tersebut pun tidak terwujud. Ujarnya.
Untuk mengetahui lebih lanjut kami menghubungi Kapolsek merlung, AKP Hardianto, melalui telepon selulernya via WA, untuk menanyakan berbagi hal,terkait kelanjutan penanganan permasalahan adanya dugaan pemerkosaan siswi SMPN tersebut,
" Salah satunya yaitu
Mengapa si pelapor tidak berikan oleh pihak kepolisian semacam surat bukti pelapor ?kemudian menurut pihak korban, pihak Polsek merlung, terkesan tidak berupaya melakukan pemanggilan dan penahanan terhadap kedua terduga pelaku ? dll
" Kepada wartawan newskpk, AKP Hardianto, terkait hal tersebut, melalui pesan (WA) nya beilau menbalasnya dengan mengatakan " pak..ini namanya bukan kompirmasi, ini merupakan intrograsi pak" ujarnya.
" Kemudian akibat lambatnya penanganan kasus tersebut, pihak keluarga korban berencana akan melaporkan masalah ini kepada komisi perlindungan anak indonesia (KPAI) yang akan didampingi oleh, Bapak A. Siregar salah satu Anggota LSM IPPANRI, Tutur orang tua korban./ngl.