Manggarai - Kondisi Jalur jalan dari Mbongos ke Ru'a, Desa Golo Watu, Kecamatan Wae Ri'i, Kabupaten Manggarai sangat memprihatinkan. Dari hasil pantauan media ini Minggu, 19 Januari 2020 jalur jalan sepanjang 800 meter yang terletak ditengah padat pemukiman warga dua Dusun ini sudah lama tidak perna mendapat perhatian Pemerintah.
Menurut penuturan warga, jalan yang berstatus jalan Desa ini perna dilakukan penanaman batu sejak tahun 1997 dan hingga kini belum ada perbaikan.
"Jalan ini kami dulu yang kumpulkan batu, sejak tahun 1997 dan sampai sekarang belum ada perbaikan". Tutur seorang masyarakat yang enggan menyebutkan namanya pada media ini.
Akibatnya, banyak persoalan sosial yang muncul sebagai dampak negatif dari buruknya infrastruktur jalan di Desa ini. Dana Desa yang begitu besar sejak ditetapkannya Undang-undang nomor 06 Tahun 2014 tidak membawa kondisi masyarakat di Desa Golo Watu kepada mempermudah akses pasar dan peningkatan infrastruktur jalan bagi masyarakat, padahal jarak antara Kota Ruteng dan Desa Golo Watu tersebut hanya kurang lebih 7 Km.
"Kami disini kesulitan untuk mau bangun rumah, karena sangat sulit untuk mendatangkan material dengan kondisi jalan buruk begini. Apalagi kalau mau ke Pasar di Pasar Ruteng", keluh Bapak Blasius Dakut pada Media ini.
Desa yang hanyamemiliki tiga Dusun dan yang kaya akan hasil komoditas tanaman Cengkeh dan Kopi ini justru mengeluh bahwa potensi Desa yang ada justru begitu sulit untuk membuat mereka sejahtera karena kondisi jalan utamanya buruk.
Lebih lanjut Bapak Blasius menyampaikan; "Kami berharap agar jalur jalan ini segera diperbaiki. Kami selalu menyampaikan persoalan ini kepada Pemerintah Desa melalui forum Musrenbang, tetapi sampai detik ini belum ada realisasi".
Telah lama masyarakat Desa Golo Watu memiliki harapan agar jalur jalan tersebut bisa dikerjakan jalan aspal lapisan penetrasi (Lapen) tahun 2020 ini. **
(Max Ponda)
Menurut penuturan warga, jalan yang berstatus jalan Desa ini perna dilakukan penanaman batu sejak tahun 1997 dan hingga kini belum ada perbaikan.
"Jalan ini kami dulu yang kumpulkan batu, sejak tahun 1997 dan sampai sekarang belum ada perbaikan". Tutur seorang masyarakat yang enggan menyebutkan namanya pada media ini.
Akibatnya, banyak persoalan sosial yang muncul sebagai dampak negatif dari buruknya infrastruktur jalan di Desa ini. Dana Desa yang begitu besar sejak ditetapkannya Undang-undang nomor 06 Tahun 2014 tidak membawa kondisi masyarakat di Desa Golo Watu kepada mempermudah akses pasar dan peningkatan infrastruktur jalan bagi masyarakat, padahal jarak antara Kota Ruteng dan Desa Golo Watu tersebut hanya kurang lebih 7 Km.
"Kami disini kesulitan untuk mau bangun rumah, karena sangat sulit untuk mendatangkan material dengan kondisi jalan buruk begini. Apalagi kalau mau ke Pasar di Pasar Ruteng", keluh Bapak Blasius Dakut pada Media ini.
Desa yang hanyamemiliki tiga Dusun dan yang kaya akan hasil komoditas tanaman Cengkeh dan Kopi ini justru mengeluh bahwa potensi Desa yang ada justru begitu sulit untuk membuat mereka sejahtera karena kondisi jalan utamanya buruk.
Lebih lanjut Bapak Blasius menyampaikan; "Kami berharap agar jalur jalan ini segera diperbaiki. Kami selalu menyampaikan persoalan ini kepada Pemerintah Desa melalui forum Musrenbang, tetapi sampai detik ini belum ada realisasi".
Telah lama masyarakat Desa Golo Watu memiliki harapan agar jalur jalan tersebut bisa dikerjakan jalan aspal lapisan penetrasi (Lapen) tahun 2020 ini. **
(Max Ponda)