Notification

×

Iklan

Iklan

GIB Apresiasi Kinerja Dinas Pertanian Pemkab Kepulauan Sula

Rabu | 6/26/2019 WIB Last Updated 2019-06-26T16:15:23Z
SANANA, Newskpk.com - Koordinator Gerakan Indonesia baru (GIB) mengapresiasi kinerja Dinas Pertanian, Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul), Maluku Utara telah mengalokasikan anggarkan pembangunan sawah di desa trans modapuhi, Kecamatan Mangole Utara senilai Rp 4. 826.417. 000.00 dengan lahan seluas 300 Hektar (Ha) dan anggaran pembangunan sawa seluas 40 Ha di Desa Kaporo Kecamatan Mangole Selatan senilai Rp 9,5 Milyar

Hal ini disampaikan oleh Koordinator GIB Kepulauan Sula Sahrul Takim kepada Media Purna Polri Rabu (26/6/2019). Pihaknya, mengapresiasi program Pemerintah Daerah dalam hal ini Dinas pertanian yang menjadikan kabupaten kepulauan Sula sebagai Kabupaten Swasembada Beras. Namun hal ini mestinya diwujudkan dalam mendorong peningkatan kesejahteraan petani. Olehnya itu, Kami meminta dinas pertanian Kepsul lebih seriusi program penanaman padi di desa trans Modapuhi dan Kaporo,Pintanya.

“menurut saya kedua desa Trans (modapuhi-Kaporo red) itu seharusnya di jadikan sasaran sekaligus desa percontohan dari capaian dinas pertanian untuk program penanaman padi biar dapat memotivasi masyarakat desa lainnya agar bisa merubah kultur bertani mereka, sebab menanam padi adalah hal baru bagi sebagian desa di kabupaten Kepulauan Sula, Jelas Dosen STAI Babussalam Sula ini”.

Menurutnya, Dinas Pertanian Kepsul lebih fokus mendorong kedua desa yang sudah di anggarkan dengan miliaran rupiah itu, untuk pembangunan sawah atau penanaman padi agar berhasil dan padi dapat memproduksi beras sesuai yang di impikan dalam visi misi Pemda menjadikan kabupaten kepulauan Sula sebagai swasembada beras, katanyanya.

“Karena pantauan saya pengurusan pembangunan sawah dan penanaman padi untuk desa trans Modapuhi sejak tahun 2016 dan Desa  Kaporo sejak Tahun 2018 hingga kini belum menunjukkan spirit yang di cita-citakan Pemda Kepsul dalam visinya di bidang pertanian,”singgung Takim sapaan akrab.


Belum lagi, kata Sahrul, pembinaan sumber daya petani untuk penanaman padi mesti menjadi fokus tersediri, karena kultur pertanian kita berbeda, sehingga perlu adanya pelatihan, pembinaan hingga masyarakat dapat benar-benar fokus. dan menjadikan program pemerintah ini sebagai kesempatan untuk meningkatkan kesejahteraannya, Tuturnya.


“Kami  melihat di lokasi khususnya, di Kaporo dan trans Modapuhi, masyarakat mulai meninggalkan pekerjaan menanam padi dan kami menganggap dinas pertanian tidak serius menanggapi visi Bupati kepulauan Sula untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan mewujudkan swasembada beras di kepulauan Sula malah justru sibuk membuka lahan baru dan akan terbengkalai yang berujung kesia-siaan,Tegasnya , (Rajak)
×
NewsKPK.com Update