Dalam akun medsosnya, Minggu (12/5/2019), Tuan Guru Batak menilai sebaiknya Presiden Jokowi memaafkan HS.
“Maafkan saja rakyat yang khilaf mengeluarkan kata-kata ingin memenggal leher Bapak,sebab kata-kata itu hanya emosional seketika,ujar Tuan Guru Batak.
Tuan Guru juga menyinggung ancaman senada yang dilakukan oknum pemuda Tionghoa terhadap Presiden Jokowi,dengan kata-kata keji, ancaman dan pembunuhan itu juga pernah kita saksikan dari rakyatmu keturunan Tionghoa, Saat itu Bapak Presiden memaafkannya,jelas Tuan Guru.
Tuan Guru meyakini semua kata-kata itu bukanlah perencanaan untuk melakukan ancaman dan pembunuhan Presiden secara serius,tuan guru menyarankan tidak perlu berlebihan untuk menjadikan sebagai delik ancaman atau perencanaan sengaja untuk membunuh Presiden.
“Pemimpin besar adalah pemimpin yang memiliki jiwa yang besar dan pemaaf terlebih kepada rakyatnya,itu resiko pemimpin Kita haqqul Yakin, Presiden Jokowi adalah pemimpin besar yang sesungguhnya mengerti dan memaklumi kata-kata khilaf dari rakyatnya,” urai Tuan Guru.
Presiden Jokowi berasal dari rakyat tentu dapat memaklumi kondisi emosional rakyatnya,"seandainya saya Presiden, seluruh cacian, makian, ancaman dari rakyat selagi belum menimbulkan kerugian dan kerusuhan semua mudah untuk dimaafkan.
"Masih banyak persoalan bangsa yang harus diselesaikan,ucapan latah, cacian, hinaan dan acaman dari rakyat sendiri yg sifatnya bukan rencana pembunuhan saya kira cukup diberi edukasi dan pembinaan bagaimana menjaga ucapan terhadap simbol negara. Salam,jelas Tuan Guru.(R-Tim).
