Menyambut datangnya anggota DPRD Tanah Laut yang baru hasil Pemilu Legislatif tahun 2019, pihak Sekretariat DPRD Tala bakal pula mengganti kursi-kursi empuk yang ada dan berada di ruang induk sidang atau ruang paripurna dengan kursi yang baru.
Di jadwalkan pada antara bulan Juli atau Agsutsus 2019 ini, 35 orang anggota dewan hasil Pemilu Legislatif bakal menuju Rumah Banjar.
Selama kurun waktu 5 tahun lewat, keberadaan kursi-kursi untuk anggota DPRD Tanah Laut ini memang terlihat sudah kurang nyaman di duduki.
Sebagian sudah mulai goyang dan sebagian lagi kadang terlihat tinggi sandaran kursi tidak sama antara satu dengan yang lainnya, namun sejatinya dalam pandangan mata telanjang kursi-kursi tersebut masih terlihat bagus.
Sekretariat DPRD Tala juga berencana mengganti kursi-kursi untuk undangan Forkopimda untuk mempersiapkan datamhya anggota DPRD 2019.
Kendati masih telihat baik, kursi-kursi untuk Forkopimda dengan motif ukiran dan berbahan kayu Jati juga sebagian sudah mulai goyang ketika di duduki.
Sekretaris Dewan (Sekwan) H.Achmad Taufik, mengatakan, memang sudang di rencanakan dan di anggarkan pada tahun ini untuk pengadaan meubeler khususnya kursi sebanyak 35 unit serta kursi pimpinan, termasuk meubeler pada kursi-kursi Fokopimda. Anggaranya pun tidak terlalu besar dan melalui Penunjukan Langsung (PL) karena di bawah Rp 100 juta.
“Untuk jenis kursi mungkin sama seperti yang ada, akan tetapi di cari yang lebih berkualitas tinggi, dan yang jelas menyesuaikan dengan anggarannya,”kata Taufik...
Ia menambahkan, untuk sound sistemnya juga di anggarkan dan khusus untuk ruang-ruang rapat, karena ada ruang rapat yang baru dan untuk di ruang rapat paripurna atau di gedung induk tetap menggunakan sound sistem yang ada karena masih layak.
Jauhari Alam, warga Pelaihari terkait rencana pergantian kursi bagi anggota DRD Tala ini menuturkan, pada dasarnya setuju saja selama memang hal itu efektif dan memang benar-benar harus di ganti, tinggal bagaimana dari Sekwan menganggarkan, atau memang ada dananya atau tidak.
Ia menambahkan, di usahakan harganya standar tapi dengan kualitas yang sangat bagus. Ya paling tidak menyambut anggota dewan yang baru dengan suasana baru, tapi tidak jor-joran. Jadi masyarakat menilai dalam keadaan ekonomi yang masih belum stabil.
Kepada anggota dewan yang nanti duduk mewakili masyarakat Tanah Laut, tolong juga perjuangkan aspirasi masyarakat, dan juga jangan lupa turun ke masyarakat karena sudah menjadi milik rakyat Tanah Laut, tidak ada lagi istilah dapil tapi bangun daerah dengan bersinergi bersama Pemkab Tala,”tutup Jauhari Alam.(heryand)
