Kata Yus kepada wartawan, Selasa (3/4/2019) mengatakan, sesuai dengan kegiatan yang di laksanakan di Kota Makassar, sangatlah bermanfaat untuk di terapkan di Kota Ternate Sebab, kebanyakan pelaku usaha yang ada di kota ternate selalu menghasilkan limbah. Mau itu dari pihak perhotelan, dan pengusaha kecil lainnya seperti bengkel motor maupun Bengkel mobil. Apalagi Limbah Medis di rumah sakit dan puskesmas.
Dikatakan, dalam kegiatan tersebut juga membahas mengenai dengan Limbah padat, yang merupakan hasil buangan berbentuk padatan, lumpur atau bubur yang asalnya dari proses pengolahan. Dan limbah padat ini juga bisa berasal dari aktivitas industri serta domestic.
Sedangkan di Kota Ternate kebanyakan masyarakat membuang, kotak kemasan, bungkus, plastik, botol, kertas, kardus, ban bekas, dan lain-lain. Hal ini harus di tangani dengan serius, agar pelaku usaha yang ada di Kota Ternate bisa menjaga.
Olehnya itu, Yus menghimbau, di setiap pelaku usaha yang dapat menghasilkan limba B3 di minta agar memperhatikan dan menjaga agar tidak terjadi pencemaran, karena nantinya merugikan masyarakat, dan terbawa sampai anak cucu."Jika seketika terjadi pencemaran limbah, berarti memulihkan itu kembali pastinya membutuhkan anggaran yang cukup besar,"ungkapnya.
Dia berharap, di setiap pihak yang ada di kota ternate harus menjaga lingkungannya masing-masing. Dan itu harus di mulai dari diri sendiri. Supaya bisa terbawa samapi anak cucu di kemudian hari. "
Kalu bukan kita sapa lagi, dan bukan sekarang kapan lagi. Saya selaku penanggungjawab Limbah B3 kota Ternate, harus serius menengani hal ini,"pungkasnya. (savi)
