Jalan Raya Perjuangan, Kebalen, Babelan, Kabupaten Bekasi |
Bekasi - Proyek pembangunan trotoar dan saluran air sistem
u-dith yang menyerap APBD Kabupaten Bekasi 2019 di Jalan Raya Perjuangan,
Kebalen, Babelan tepatnya di depan Masjid Jami Darussalam Kampung Kebon Bambu
kondisinya sudah ambruk.
Meski baru selesai dikerjakan menjelang akhir Desember 2019,
pembangunan trotoar yang diduga asal jadi itu lantaran menghemat biaya, juga
diduga gagal konstruksi.
"Ini sudah jelas gagal konstruksi. Masak sih pembuatan
trotoar dan saluran air cuma pake plesteran," ungkap Rachmatillah,
Sekretaris Bekasi Corruption Watch (BCW), Selasa (7/1).
Dalam pembuatan saluran air, kata Rochnatillah, hanya
menggunakan bondex, adukan semen dan tumpukan batu bata. Semestinya, lanjutnya,
menggunakan begesting, besi wermes, coran yang bermutu dan pondasi.
"Pembuatan trotoar dan saluran air itu terlihat tidak
ada pondasi, malah menggunakan tumpukan batu bata, bondex dan adukan semen,"
bebernya terlihat kesal.
Pihaknya sangat menyayangkan, tidak adanya pengawasan baik
dari konsultan pengawas maupun pengawas dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
(DPUPR) Kabupaten Bekasi.
"Para kontraktor atau pihak ketiga yang mendapat proyek
pembuatan trotoar dan saluran air di wilayah Kebalen hampir serupa dalam
melakukan pekerjaan tersebut. Padahal dana yang diserap merupakan uang rakyat
melalui APBD Kabupaten Bekasi. Ini sangat mengecewakan masyarakat Babelan
khususnya masyarakat Kelurahan Kebalen. Ini sama saja menyia-nyiakan uang
negara," tandasnya.
Pihaknya meminta pihak Kejaksaan Negeri (Kejari) Cikarang
segera meninjau ke lokasi untuk menghitung kerugian negara akibat tidak
berkualitasnya pekerjaan yang dilakukan baik pihak kontraktor.
"Masak sih belum sebulan selesai, sudah ambruk. Ini
luar biasa. Konsultan, pengawas, PPTK dan PPK pada DPUPR Kabupaten Bekasi harus
bertanggungjawab," tandasnya. (*)